GENERASI milenial Eropa diketahui tidak menganut agama atau ateis. Temuan ini berdasarkan survei terhadap kelompok muda dan orang dewasa di 12 negara Eropa berusia antara 16 hingga 29 tahun.
Bahkan menurut laporan BBC pada Jumat (23/3/2018), angka anak muda yang tidak beragama sangat tinggi, terutama di Republik Ceko, yang proporsinya mencapai angka 91%.
Kecenderungan tidak menganut agama tertentu juga tinggi di Estonia, Swedia, dan Belanda, yang angkanya berkisar antara 70% hingga 80%.
“Norma bahwa biasanya orang-orang Eropa memeluk Kristen, sudah tak berlaku lagi, dan mungkin hilang selamanya atau setidaknya dalam kurun 100 tahun ke depan,” kata Stephen Bullivant, kepada koran Inggris, The Guardian.
Bullivant adalah guru besar teologi dan sosilogi di St Mary’s University di London yang menulis hasil survei yang dilakukan pada 2014-2016 di 12 negara Eropa tentang agama.
Sementara yang mengaku paling relijius, dalam pengertian secara terbuka mengaku menganut agama, adalah anak-anak muda di Polandia, diikuti oleh Lithunia dan Austria.
Warga di Eropa secara tradisional mengaku sebagai pemeluk Kristen. Namun pada kenyataannya mereka tidak pernah melakukan ibadah.
Rendahnya afiliasi agama juga tercermin ketika anak-anak muda yang disurvei menjawab pertanyaan tentang praktik beragama.
Di Republik Ceko, 70% anak-anak muda mengatakan tidak pernah ke gereja atau tempat ibadah lain dan 80% mengaku tidak pernah beribadah.
Di Inggris, Prancis, Belgia, Spanyol, dan Belanda, antara 56% hingga 60% mengatakan tidak pernah ke gereja. Antara 63% hingga 66% tidak pernah beribadah.
Hanya di Polandia, Portugal dan Republik Irlandia di mana lebih dari 10% anak-anak muda mengatakan menghadiri misa atau kebaktian setidaknya sekali dalam sepekan. []
SUMBER: BBC