PARTAI Gerindra terlihat heran dengan hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan lebih unggul dibanding Prabowo Subianto. Gerindra pun bertanya-tanya.
Mulanya Waketum Gerindra Habiburokhman menyebut rata-rata hasil survei lain elektabilitas Prabowo selalu unggul. Menurut Habiburokhman, hasil survei ini menjadi yang satu-satunya menampilkan Prabowo diungguli Anies.
“Kayaknya ini satu-satu survei yang hasilnya begitu. Kalau rata-rata survei sejauh ini Pak Prabowo selalu unggul. Namun demikian survei lembaga apapun tetap jadi masukan bagi kami,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023).
BACA JUGA: Jubir PKS Klaim Anies Punya Rekam Jejak Teknokratik Leadership
Menurutnya selama ini hasil survei Prabowo yang unggul tak lepas dari kinerja Menteri Pertahanan tersebut. Selain itu, kata Habiburokhman, Prabowo dinilai sebagai sosok pemersatu bangsa.
“Tingginya hasil survei Pak Prabowo tak terlepas dari kinerja beliau yang luar biasa sebagai Menhan. Selain itu, Pak Prabowo dipandang publik sebagai sosok pemersatu bangsa. Kita tahu bahwa rakyat trauma dengan perpecahan yang antagonistik seperti pemilu sebelumnya,” ujarnya.
Respons NasDem
Partai NasDem menanggapi soal respons Partai Gerindra itu. Partai NasDem memilih tak ingin mempermasalahkannya.
“Kalau NasDem selalu melihat survei itu sebagai satu indikator aja ya. Sebagai salah satu yang menjadi evaluasi kerja, apakah program yang kami tawarkan disukai masyarakat saat itu atau tidak,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali mengawali tanggapannya, Minggu (12/3/2023).
BACA JUGA: Berapa Persen Kemungkinan Duet Anies-Sandi Terjadi? Ini Kata Pengamat
Ali menilai hasil survei dapat berbeda-beda tergantung metodologinya. Ali mengatakan pihaknya selalu menghargai hasil di papan-papan survei sebagai kerja ilmiah.
“Kemudian, survei itu suatu proses kerja ilmiah yang dilakukan berdasarkan metodologi. Bisa jadi satu lembaga dan lembaga lain hasilnya tidak sama walaupun diambil di waktu yang sama, karena tergantung cara mengambil sampelnya itu, sehingga bagi kita selalu menghargai hasil kerja-kerja ilmiah,” kata Ali. []
SUMBER: DETIK