AFGHANISTAN—Rakyat Afghanistan telah menunjukkan tingkat pesimisme yang tinggi tentang masa depan negara mereka yang terus dilanda perang. Temuan ini berdasarkan sebuah survei ang dilakukan lembaga survei Amerika Serikat (AS).
Masyarakat merasa tak punya masa depan akibat kematian di Afghanistan yang hampir terjadi setiap hari selama 17 tahun invasi AS ke Afghanistan.
BACA JUGA: Analis: Dibandingkan Suriah, Konflik Afghanistan Jauh lebih Mematikan
Dalam sebuah survei, yang hasilnya dipublikasikan pada Jumat (26/10/2018), Gallup meminta warga Afghanistan dari semua lapisan kehidupan, untuk mengungkapkan seberapa baik mereka mengantisipasi kehidupan dalam lima tahun. Hasilnya mencatat rata-rata yang mengejutkan yakni hanya 2,3 pada skala 1-10 sebagai yang terbaik.
“Hampir tidak ada warga Afghanistan yang melihat situasi ekonomi mereka membaik dalam waktu dekat. Tahun ini, 4 persen warga mengatakan standar hidup mereka semakin baik; ini lebih rendah dari atau setara dengan angka terendah yang dicatat Gallup dari negara mana pun sejak 2006, termasuk negara paling miskin di Afrika dan Asia,” kata Gallup.
Dua tahun lalu, warga Afghanistan menempatkan kualitas hidup mereka dalam lima tahun pada skala 5,4.
BACA JUGA: PBB: Jumlah Korban Tewas di Afghanistan Capai Rekor Tertinggi
“Survei terbaru telah mengungkap betapa menghancurkannya siklus negatif kemiskinan dan kekerasan yang telah menjadi ‘santapan’ sehari-hari warga Afghanistan,” organisasi polling menambahkan.
Gallup melakukan survei pada bulan Juli dalam wawancara tatap muka dari 1.000 warga Afghanistan.
Hasil survei diumumkan setelah pemilihan legislatif pekan lalu yang dirusak oleh darah dan kekerasan. []
SUMBER: PRESSTV