KETUA Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menyayangkan progres kemajuan bangsa Indonesia yang tidak signifikan. Paloh mengungkit apa yang akan diberikan Indonesia saat hari kemerdekaannya Agustus nanti.
Surya Paloh mulanya menyebut gagasan Perubahan sejalan dengan revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia sempat menyingung dukungan NasDem penuh kepada Jokowi di 2014.
“Ketika pada tahun 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan energi yang kita miliki, kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden. Ketika memberikan dukungannya secara totalitas,” kata Paloh dalam pidatonya di Acara Apel Siaga Perubahan, GBK, Minggu (16/7/2023).
BACA JUGA:Â Strategi Surya Paloh soal Siapa Cawapres Anies Baswedan
Surya Paloh menyebut secara logika semestinya Indonesia sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Namun, yang ia lihat justru harapan itu belum terealisasi.
“Logika kita menyatakan kita yakin progres perjalanan kemajuan kita berbangsa dan bernegara akan jauh lebih hebat seperti apan yang kita harapkan. Tapi, sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang harapan belum menjadi kenyataan,” ujar Paloh.
“Apa yang harus berani kita nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki, sebenarnya kita memahami bahwasanya kemerdekaan yang kita miliki ini bukanlah hanya pemberian atau hadiah yang kita peroleh dari kaum penjajah,” sambungnya.
Ia mengulas jika Indonesia pernah dijajah selama 3,5 abad. Ia menilai semestinya semangat para pejuang terdahulu bisa direalisasikan pada masa sekarang.
BACA JUGA:Â Nasdem Sebut Luhut Endorse Cawapres ke Surya Paloh, Begini Respons Anies
“Untuk tetap memegang dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan dan para pemikir bangsa ini yg merdeka bangsa kita dari kaum penjajah. Inilah sejalan dengan kita mungkin 1 bulan lagi, ia akan menghadapi pernyataan hari ultah ke-78 kemerdekaan yang kita miliki,” jelas Surya Paloh.
“Sejujurnya kita telah mengalami berbagai kemajuan dalam beberapa pranata kehidupan yang ada, dalam beberapa aspek kehidupan yang kita miliki,” pungkasnya. []
SUMBER: DETIK