PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menjamu Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan selama lebih dari satu jam itu, Jokowi bertanya kepada Surya Paloh, siapa sosok bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.
Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh setelah Jokowi melantik Budi Arie Setiadi menjadi Menkominfo. Jabatan Menkominfo sebelumnya diemban eks Sekjen NasDem Johnny G Plate yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi BTS Kominfo.
“Nah Pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya ini, saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies itu, ha ha ha,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7) sehari setelah bertemu Jokowi.
Paloh menyebut sosok cawapres masih berada di genggaman Anies. Dia juga tidak menutup kemungkinan bakal ada pertemuan antara Jokowi dan Anies.
BACA JUGA:Â NasDem Ungkap Surya Paloh Telah Bertemu Jokowi di Istana
“Ya saya bilang saya belum memahami barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu aja kira-kira begitu,” ujarnya.
“Saya nggak menawarkan tapi probability ke arah itu bisa saja (Jokowi ketemu Anies), dan itu bagus. Kemungkinan ke arah itu bisa saja, kemungkinan ke arah itu bisa saja,” imbuhnya.
Selanjutnya, dia menegaskan bahwa suasana politik harusnya tidak dibawa ke arah yang terlalu tegang. Dia menegaskan harusnya parpol mengutamakan kepentingan bangsa dibanding memikirkan siapa kawan atau lawan.
“Ya macam saya katakan dari awal tadi, kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan, ini kawan, siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya. Kita rindu pada pikiran-pikiran seperti itu,” katanya.
“Kalau nggak ya kita salah, pers juga salah, ada fungsi peran kita kan buat mengedukasi, kalau nggak kita bahaya, saya ingatkan waktu apel siaga mungkin kalian ingat musuh kita bersama itu bukan diantara kita satu sama lain atas perbedaan pilihan, atas dasar dasar perbedaan-perbedaan yang memang sudah kita memiliki sebagai keniscayaan. Musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan terus terang aja kita musuh kita kemunafikan itu. Kan ini yang mau capai ke depan, nah ini peran kita bersama lah,” sambungnya.
Tafsir Partai Demokrat
Kawan sekoalisi pendukung Anies Baswedan, Partai Demokrat ikut bicara soal Jokowi tanya ke Surya Paloh siapa bakal cawapres Anies. Partai Demokrat memilih berbaik sangka.
“Kami berbaik sangka dengan pertanyaan Pak Jokowi kepada Pak Surya Paloh terkait siapa yang menjadi cawapres pendamping Mas Anies,” kata Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani.
Kamhar menyebut pertanyaan Jokowi ke Paloh seperti tidak mempermasalahkan majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024. Kamhar kemudian mengungkit pidato Jokowi di acara relawan beberapa waktu lalu.
“Selain menunjukan Pak Jokowi tak mempersoalkan majunya Mas Anies sebagai capres, ini juga untuk mencari kejelasan sebagaimana penyampaian Pak Jokowi sebelumnya saat menghadiri Rakernas Relawan Arus Bawah Jokowi di Bogor beberapa waktu lalu bahwa koalisi partai, capres dan cawapres yang akan maju pada Pilpres 2024 belum jelas,” kata Kamhar.
“Jadi pertanyaan ini sekadar untuk mencari kejelasan. Jika dikategorikan sebagai bentuk cawe-cawe, ini masih dalam pengertian yang wajar dan netral. Memang yang bisa menjawab dan menerangkan pertanyaan itu adalah Mas Anies,” ujar dia menambahkan.
Respons PKS
Sementara itu, PKS menilai Jokowi bertanya siapa bakal cawapres Anies bagus, sebab mematahkan kesan Jokowi memusuhi Anies Baswedan. PKS juga pendukung Anies di Pilpres 2024.
“Bagusnya karena jadi memberi perhatian bukan selama ini ada kesan Pak Jokowi itu memusuhi Mas Anies. Kalau dia sudah bertanya siapa cawapres Mas Anies, berarti nggak masalah Mas Anies maju,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
BACA JUGA:Â Surya Paloh Sayangkan Harapan Progres Kemajuan Bangsa yang Belum Jadi Kenyataan
Mardani menyebut tindakan yang dilakukan Jokowi bijak sebagai presiden. Ia mengapresiasi komitmen NasDem mendukung pemerintahan hingga akhir.
“Dan itu sikap presiden yang benar. Biarkan partai-partai, toh NasDem sudah mengatakan full mendukung Pak Jokowi sampai akhir sehingga ketika ada keputusan NasDem mendukung Mas Anies itu haknya NasDem juga. Dan Pak Surya Paloh luar biasa komitmennya untuk mendukung Mas Anies,” kata dia.
Ia menyebut sikap Surya Paloh sudah tepat tak menyampaikan siapa cawapres Anies sesuai dengan piagam kerja sama. Keputusan cawapres KPP merupakan hak penuh Anies Baswedan.
“Ya memang di piagam kerja sama ya, bukan haknya Pak Surya Paloh menyebutkan. Itu haknya Mas Anies. Jadi Pak Surya Paloh benar, Pak Jokowi juga bagus menanyakan gitu loh, jadi akrab kan,” sambungnya. []
SUMBER: DETIK