WASHINGTON—Swedia menuding Dewan Keamanan PBB tidak cukup berbuat banyak dalam menyelesaikan masalah Israel-Palestina.
“Menyelesaikannya harus menjadi prioritas. Apakah sudah menjadi prioritas? Saya rasa tidak,” kata Duta Besar Swedia untuk PBB Olof Skoog, pada Selasa (31/7/2018).
BACA JUGA: Dubes AS untuk PBB Sindir Negara Muslim Pendukung Palestina yang Minim Kontribusi
Skoog mengklaim bahwa sejumlah peristiwa baru-baru ini, termasuk keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem dan disahkannya Undang-Undang Negara-Bangsa Yahudi, “telah menjauhkan semua pihak dari perdamaian” di wilayah tersebut.
“Perang Gaza sangat mungkin terjadi lagi. Hampir setiap hari masalah timbul dan meningkat dengan sangat cepat di sana. Situasi ini sangat berbahaya, namun Dewan Keamanan tak cukup berbuat banyak mengatasi hal itu,” tandas Skoog.
Skoog juga mengatakan, DK PBB telah gagal mengimplementasikan pendekatan kemanusiaan di Gaza, dan dia tidak melihat adanya perkembangan untuk penyelesaian konflik.
Seperti diketahui, Swedia tidak menyetujui keputusan AS yang memindahkan kedubesnya ke Yerusalem pada bulan Mei 2018 lalu. Selain itu, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang menyatakan negara itu sebagai “negara-bangsa orang-orang Yahudi” pada 19 Juli 2018 lalu.
BACA JUGA: 120 Negara PBB Kutuk Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina
Skoog menyebut UU tersebut menyisihkan Palestina dalam kehidupan politik di negara itu.
“Kami telah memastikan bahwa setiap anggota di Dewan Keamanan memahami benar bagaimana kehidupan di Gaza,” tambah dia. []
SUMBER: ANADOULU