ADA manusia yang begitu terjaga akhlaknya. Ia dicintai tak hanya oleh keluarganya, tapi juga oleh musuhnya. Betapa banyak kita temukan kisah-kisahnya yang rela dilempari batu untuk mempertahankan Islam ini agar tetap tegak. Dialah manusia mulia kekasih Allah, dialah Nabi Muhammad SAW.
Nabi yang begitu merindui umatnya sejak 14 abad yang lalu. Nabi yang tetap mengingat umatnya ketika ia tengah bergelut dengan sakitnya sakaratul maut. Nabi SAW kini telah menunggu kita di telaga kautsar. Ia yang begitu merindui kita tengah menyiapkan syafaat bagi umatnya. Bahkan syafaat itu tak hanya diperuntukan bagi ahli ibadah saja, tapi juga bagi para pelaku dosa. Sungguh betapa mulianya Rasulullah.
Sebagaimana telah terdapat hadits mutawatir (dengan jalur periwayatan yang banyak) yang membicarakan tentang syafa’at. Seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih, “Syafa’atku untuk pelaku dosa besar dari umatku.” (HR. Abu Daud no. 4739, Tirmidzi no. 2435 dan Ahmad 3: 213. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Separuh dari umatku akan dipilih untuk masuk surga atau akan diberi syafa’at. Maka aku pun memilih agar umatku diberi syafa’at kareana itu tentu lebih umum dan lebih banyak. Apakah syafa’at itu hanya untuk orang bertakwa? Tidak. Syafa’at itu untuk mereka yang terjerumus dalam dosa (besar),” (HR. Tirmidzi no. 2441, Ibnu Majah no. 4317 dan Ahmad 2: 75). []
Sumber : https://rumaysho.com