MAKASSAR–Pasca pernyataan Presiden Amerika Donald Trump, yang mengakui Yerussalem -Kota Al Quds- sebagai Ibu Kota Israel, mengakibatkan semakin bergolaknya kondisi sosial di Palestina dan bahkan mengundang reaksi keras banyak negara di dunia, sehingga PBB mengeluarkan Resolusi menolak pernyataan Trump.
“Pernyataan Trump tersebut sesungguhnya merupakan penopang kebijakan, agar program Yahudi yang telah dipersiapkan dalam 20 tahun ke depan berjalan mulus untuk membentuk Israel Raya dengan mengeluarkan Kaum Muslimin di dalamnya”, kata Perhimpunan Ulama Palestina Biro Luar Negeri Syaikh Mahmud Abu Bakr Al Palestin hafidhahullah melalui keterangan persnya yang diterima Islampos.com, Senin (25/12/2017).
Syaikh Mahmud diundang DPP Wahdah Islamiyah di Makassar jelang Mukernas ke X, Jumat (22/12) lalu. Ketika Syaikh ditanya, persiapan apa yang seharusnya dilakukan Kaum Muslimin, maka beliau menjawab, “Kami sebagai bangsa yang ditaqdirkan harus berhadapan langsung dengan Yahudi, maka telah menyiapkan para mujahid yang telah dididik dengan Alqur’an sebagai langkah awal penguatan kepribadian,” tegasnya.
Ia juga mengimbau, hendaknya setiap Kaum Muslimin dimanapun, agar menyiapkan dukungan dalam bentuk materi untuk mensupport proyek jihad Kaum Muslimin di Palestina.
“Menguasai media sosial, dalam rangka menyuarakan kebenaran yang sesungguhnya, karena hampir semua media mainstream tidak berpihak pada Rakyat Palestina,” pungkasnya.
Dirinya meyakini dengan banyak persiapan dan pengalaman kami selama ini, insya Allah Alaqsha akan merdeka antara 5-10 tahun lagi!”, tegas syaikh yang sekolah formalnya mengambil jurusan manajemen ini.
Daurah yang diterjemahkan dan dipandu oleh Ust Ikhwan Abdul Jalil, Lc., MA ini diikuti oleh 500 orang lebih para dai dari seluruh Indonesia.
“Tiada hari tanpa posting di Medsos, Selain tentang Palestina. Doa, Sumbang, Jihad!, bagi yang belum punya anak, niatkan agar bercita-cita mempunyai anak yang akan disumbangkan untuk Al Aqsha. Takbir!”, tutup ustadz yang juga Ketua Dewan Syura DPP Wahdah Islamiyah. []
Reporter: Rhio