SYEKH Abdul Qadir Jailani adalah seorang ulama sekaligus sufi yang terkenal di kalangan umat Islam. Karena keluasan ilmu dan kedekatan Syekh Abdul Qadir Jailani kepada Allah, banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan dalam memuliakannya.
Dikisahkan, suatu hari Syekh Abdul Qadir Jailani melakukan perjalanan seorang diri. Dalam menempuh perjalanan di tengah padang pasir yang panas ia mereasa kehausan. Namun, tiba-tiba ia melihat sebuah bejana dari perak berselimutkan awan di atasnya melayang di udara, lalu perlahan-lahan turun kepadanya.
BACA JUGA: Ketika Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani Ditegur Nabi dalam Mimpi
Saat itu, diceritakan terdengar suara gaib dari angkasa, “Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana itu. Hari ini kami telah menghalalkan untukmu seluruh makanan dan minuman yang semula diharamkan. Dan telah aku gugurkan segala kewajibanmu untukku.”
Sebagai seorang yang arif, Syekh Abdul Qadir Jailani tahu bahwa suara gaib yang menyerupai wahyu itu hanyalah syaitan yang menggoda ketuguhan imannya. Ia pun marah sambil berkata: “Hai mal’un..! menyingkirlah kamu dari sini. Sesungguhnya aku tidaklah mulia dibandingkan Nabi Muhammad SAW di sisi Allah. Untuk Rasulullah saja tidak mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan oleh Allah selamanya tetaplah haram, dan kewajiban seorang hamba kepada-Nya tidak pernah diggugurkan, termasuk diriku.”
BACA JUGA: Awas, Logika Syetan
Mendengar ucapan Syekh Abdul Qadir Jailani tersebut, syaitan pun lenyap sambil berkata, “Betapa kuat iman yang dimilikinya.”
Sumber:Iblispun Ingin Bertobat/karya: John Rinaldi ash-Shiddidqi/penerbit:insan