Oleh: Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa
SETIAP dari kita tentunya ingin agar amalan-amalan yang kita lakukan selama ini diterima oleh Allah. Namun ternyata, agar amalan itu diterima oleh Allah tidak serta merta kita melakukannya secara asal.
Ada syarat tertentu yang harus kita lakukan agar amalan kita diterima oleh Allah. Syarat agar sebuah amalan berbuah manis atau dengan kata lain diterima oleh Allah SWT ada dua, yaitu ikhlas dan mencontoh Nabi SAW.
BACA JUGA:Â 5 Amalan Pengingat Kematian
Sangat banyak dalil yang menerangkan dua syarat ini, di antaranya Allah SWTÂ berfirman:
“Supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS al-Mulk [67]: 2)
Fudhail bin Iyadh  menafsirkan ayat di atas dengan perkataannya, “Maksud ayat ialah yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan syari’at.”
Kemudian ditanyakan kepadanya, apa yang dimaksud dari paling ikhlas dan paling sesuai dengan syari’at. Beliau menjawab, “Sesungguhnya amalan apabila ikhlas tetapi tidak sesuai dengan syari’at maka tidak diterima, demikian pula apabila sesuai dengan syari’at tetapi tidak ikhlas maka tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan syari’at.”
Rasulullah SAW bersabda:Â “Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak termasuk urusan kami maka tertolak.” (HR. Muslim)
Berkata al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hambali, “Hadits ini secara kontekstual menunjukkan bahwa setiap amalan yang tidak ada perintah syar’i di dalamnya, maka amalan tersebut tertolak. Sebaliknya dapat dipahami pula bahwa setiap amalan yang ada perintahnya maka amalan tersebut diterima, maksud perintah di sini adalah agama dan syari’atnya.”
BACA JUGA:Â Â Amalan Kecil Tapi Istiqamah
Maka sangat merugi dan tidak berguna sama sekali amalan yang tidak ikhlas dan tidak mencontoh Nabi SAW. Mari kita berhati-hati dalam beribadah dan beramal, jangan-jangan selama ini ibadah yang kita lakukan tidak dicontohkan oleh Rasulullah. Itulah pentingnya kita berilmu sebelum beramal. Wallahu ‘alam.[]