SETIAP muslim pasti ingin merasakan kebahagiaan di dunia dan akhirat, tapi ternyata ada beberapa syarat kebahagiaan dunia dan akhirat yang perlu di ketahui.
Lantas apa saja syarat kebahagiaan tersebut? Inilah syarat kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana perkataan Abdullah bin Amru bin al-Ash ra. berkata:
Lima perkara yang apabila orang memilikinya, dia akan bahagia di dunia maupun di akhirat. Lima perkara itu adalah:
1. Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Berzikir Kepada Allah
Berzikir di sini adalah dengan lafaz syahadat yaitu la ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Yaitu hendaknya dilakukan dari waktu ke waktu.
Rasulullah ﷺ,
”Hendaknya kalian memperbanyak zikir kepada Allah dalam keadaan apa pun karena sesungguhnya tidak ada amal yang lebih dicintai oleh Allah dan lebih menyelamatkan seorang hamba dari setiap kejahatan di dunia mana pun di akhirat selain zikir kepada Allah.” (HR. Ibnu Sharshari).
Maka sibukkanlah lisan kita dengan berzikir kepada Allah dan kelak Allah akan memberikan kebahagiaan dan perlindungan.
2. Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Mengucapkan Kalimat Istirja
Mengucapkan kalimat istirja yaitu inna lillahi wa inna ilaihi raji’un wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.
Dan hendaknya kalimat ini di ucapkan setiap mendapatkan musibah. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Janganlah kalian memperbanyak pembicaraan selain zikir kepada Allah. Banyak berbicara dan sedikit berzikir akan mengeraskan hati. Sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah yang memiliki hati yang keras.” (HR. at-Atirmidzi).
Maka setiap mendapatkan musibah hendaknya seorang muslim mengingat Allah dengan menyebut kalimat istirja. Jangan sampai kita menjadi hamba yang lupa kepada Allah dan enggan berzikir.
Karena pasti di setiap musibah ada hikmah yang Allah sematkan. Jangan sampai hati seorang muslim keras dan jauh dari Allah SWT. Tentu bila demikian seorang hamba tidak akan mendapatkan kebahagiaan di dunia apalagi di akhirat.
BACA JUGA: 4 Perkara Pembawa Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
3. Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Mengucap Hamdallah
Kalimat alhamdulillahi rabbil ‘alamin hendaknya diucapkan setiap mendapatkan nikmat ari Allah SWT. Hal ini sebagai rasa syukur kepada-Nya.
Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Ucapan yang paling disenangi oleh Allah itu ada empat, yaitu subhanallah, al-hamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu Akbar. Tidak masalah bagimu untuk memulai dengan yang mana pun.” (HR. Muslim dan an-Nasa’i).
Maka hendaknya seorang muslim dalam kesehariannya mengucapkan kalimat-kalimat yang Allah senangi, yaitu termasuk pada saat bersyukur atas nikmat-Nya.
Dalam hadits lain juga disebutkan,
“Ucapkanlah la ilaha illallah wallahu akbar dan ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah dan ucapkanlah tabarakallah sebab tidak ada suatu ucapan yang menyamai (keutamaan) tima ucapan ini.” (HR, Ibny Sharshari).
4. Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Mengucap Basmalah
Hendaknya seorang muslim mengucapkan kalimat bismillahirrahmanirrahim setiap memulai sesuatu.
Karena dalam melakukan sesuatu haruslah karena Allah semata dan mudah-mudahan menghantarkan kepada keridhoan-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Seyiap perbuatan baik yang tidak dimula dengan menyebut nama Allah SWT maka ia akan terputus”. (HR. Ibnu Hibban).
(27) ENAM KUNCI HIDUP BAHAGIA – YouTube
5. Syarat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Mencapkan Istigfar
Saat melakukan dosa hendaknya setiap muslim mengucapkan kalimat astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah ﷺ,
“Maukah kalian aku tunjukkan tentang penyakit kalian sekaligus obatnya? Penyakit kalian adalah dosa dan obatnya adalah istigfar.” (HR. ad-Dailami).
Itulah lima syarat kebahagiaan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan seorang muslim dapat menjalankannya dan menjadikannya mulia di sisi Allah.
Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa yang telah diperbuat, memberikan kenikmatan atas ketaatan dan hidup serta mati seorang muslim dipenuhi dengan segala kebaikan.
Maka teruslah mengingat Allah dan berzikir kepada-Nya, janganlah sia-siakan hidup ini dengan aktivitas dan ucapan yang malah melalaikan atau bahkan menjerumuskan kepada neraka-Nya.
BACA JUGA: Alquran Kunci Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016