SIAPAKAH kaum yang dimenangkan dan ditolong Allah? Bukan yang pintar dengan tingkat kecerdasan tinggi. Bukan kaum yang harta dan pengikutnya banyak. Bukan kaum yang teknologi dan sumber dayanya melimpah. Bukan kaum yang peradabannya tertinggi. Ada syarat yang telah diungkap dalam Al-Qur’an: Sabar.
Yang ditolong dan dimenangkan Allah pasti sukses dan bahagia. Pasti dimuliakan dan diangkat derajatnya. Pasti paling tinggi peradabannya. Pasti tentram, aman dan sejahtera. Lalu apa modalnya?
Allah memberikan pertolongan pada yang sabar. Allah melimpahkan kemenangan pada yang sabar. Walaupun sebelumnya yang sabar ini ditertawakan dan diperolok-olok. Karena semua orang menyaksikannya melihatnya sebagai orang gila dan bodoh. Mengapa?
Sabar dalam keterbatasan. Sabar dalam keterhimpitan. Sabar dalam ketidakpastian. Sabar dalam kekurangan. Sabar atas ketidakjelasan masa depan. Orang lain melihatnya tak memiliki faktor apapun untuk menang. Mengapa terus melangkah dan bertahan?
Sabar menandakan ada keyakinan internal yang kuat mendalam. Keyakinan yang tidak tergoyahkan oleh carut marut situasi eksternal lingkungan. Keyakinan teguh akan rahmat Allah. Teguh karena yakin Allah sebagai Illah dan Rabb. Inilah modal nafas panjangnya.
Yakin karena Allah bisa merubah semua kondisi hanya dengan “Kun Fayakun-Nya”. Keyakinan ini menjalar dari hati hingga ke mindsetnya. Dari pikiran hingga ke strategi dan pelaksanaannya.
BACA JUGA:Â Saling Menopangnya Keluarga Abdul Muthalib
Sabar hingga Allah menentukan waktu pertolongan dan kemenangannya. Bukankah Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya? Semua sumber daya apa pun tak berguna bila tidak ada kesabaran. Semua yang terbatas menjadi berlimpah dan efektif bila ada kesabaran. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.