IBNU Ishaq menuturkan: Syas bin Qais seorang Yahudi tua yang tenggelam dalam kekafiran yang luar biasa dan memendam kedengkian yang hebat kepada kaum Muslimin. Suatu hari ia berjalan melewati beberapa sahabat Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dari Aus dan Khazraj dalam sebuah majlis yang menyatukan mereka dan mereka berbincang-bincang satu sama lainnya.
Melihat keakraban mereka muncullah kedengkian dan kejengkelan di hati Syas bin Qais. Dia merasa muak saat menyaksikan persatuan dan kebaikan hati mereka dengan Islam setelah sebelumnya pada masa jahiliyah mereka saling bermusuhan.
BACA JUGA: Ingin Menjebak Nabi, Orang Yahudi Ini Bertanya soal Surga
Syas bin Qais berkata, “Tokoh-tokoh Bani Qailah telah berkumpul di negeri ini. Tidak, demi Allah, rasanya tidak sepatutnya bagi kita ikut bersama-sama dengan mereka apabila tokoh-tokoh mereka bertemu di dalamnya secara damai.” Maka Syas bin Qais memerintahkan seorang pemuda Yahudi dengan mengatakan padanya, “Pergilah ke tempat mereka kini berada lalu duduklah bersama mereka! Setelah itu usik ingatan mereka akan Perang Bu’ats dan perang-perang sebelumnya serta lantunkan kepada mereka syair-syair yang dulu pernah mereka lontarkan.” []
Sumber: Al-Allamah Asy-Syaikh Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, Ak-Armedia.