YERUSALEM- Ketua Komite Kebebasan Palestina Syekh Kamal Al-Khatib, mengatakan bahwa shalat di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi adalah hak umat Islam saja, dan tidak ada orang lain yang berhak atas setitik debu pun di dalamnya.
Al-Khatib menekankan dalam keterangan pers pada hari Rabu (6/3/2024) bahwa memasuki Masjid Al-Aqsa dan beribadah di tempat suci adalah hak umat Islam, bukan suatu bentuk nikmat, kehormatan, atau moral baik yang mengharuskan rasa syukur karenanya.
BACA JUGA: 7 Fakta Masjid Al-Aqsa
Pernyataan Al-Khatib tersebut muncul di tengah seruan kepada warga Palestina untuk mengintensifkan kehadiran mereka di Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari mendatang, terutama menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Israel sudah mengeluarkan ancaman akan memberlakukan pembatasan tambahan terhadap wilayah tersebut. Sekadar informasi, Masjid Al-Aqsa berarti sudah dikepung selama lima bulan sekarang ini.
BACA JUGA: Inilah Mengapa Masjid Al-Aqsa Begitu Penting
Para aktivis muda dari Yerusalem dan wilayah Palestina sudah meluncurkan kampanye bertajuk “Doa Saya di Al-Aqsa.” Mereka menghimbau masyarakat Palestina untuk sering mengunjungi Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan shalat dan beribadah selama bulan suci Ramadhan, meski ada pembatasan yang diberlakukan.
Kampanye ini dilakukan untuk menghadapi rencana Israel yang melarang akses warga Yerusalem dan masyarakat Tepi Barat ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan. []
SUMBER: PALESTINIAN INFORMATION CENTER