YERUSALEM-Syekh Ekrima Sabri, ketua Dewan Tinggi Islam di Yerusalem, menyerukan unjuk rasa massal ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan, dan menekankan bahwa jamaah Muslim harus pergi ke tempat suci ini tanpa batasan apa pun.
“Para pejabat Israel mempunyai pernyataan yang bertentangan mengenai mengizinkan atau tidak mengizinkan umat Islam untuk shalat di Masjid Aqsa dan menerapkan batasan usia pada mereka, seolah-olah Masjid itu milik mereka dan ini tercela,” kata Syekh Sabri kepada kantor berita Anadolu, Senin (11/3/2024).
BACA JUGA: 7 Fakta Masjid Al-Aqsa
Syekh Sabri menekankan perlunya kebebasan umat Islam ke Masjid Al-Aqsa, terutama saat Ramadhan.
“Mengapa otoritas pendudukan Israel membuat masalah setiap kali Ramadhan?” ujar Sabri. “Karena mereka tidak ingin melihat begitu banyak jamaah Islam di Masjid Al-Aqsa. Jika mereka (pihak berwenang Israel) menjauh [dari Masjid], maka akan tetap damai meskipun ada jutaan jamaah yang datang.”
BACA JUGA: Syekh Al-Khatib: Hak Beribadah di Masjid Al-Aqsa hanya Untuk Umat Islam Saja!
“Ramadhan adalah bulan ibadah, namun pendudukan Israel selalu menimbulkan masalah setiap tahunnya,” tambahnya.
Dia memperingatkan niat Israel untuk menerapkan pembatasan usia pada masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa sebagai bagian dari upayanya untuk memaksakan kendali atas tempat suci tersebut. []