SAHABAT Islampos, Syekh Yusuf Al-Qaradhawi asal Mesir merupakan ulama besar yang terkenal di dunia. Dia meninggal dunia di Qatar, Senin, 26 September 2022, pada usia 96 tahun.
Syekh Yusuf Al-Qaradhawi lahir pada 9 September 1926 di desa kecil Mesir bernama Shafath Turaab di tengah delta Sungai Nil.
Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat produktif menghasilkan karya berupa kitab-kitab tentang berbagai disiplin ilmu. Ia juga mengemban jabatan ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional sejak didirikan pada 2004 dan menjabat posisi pemimpin selama 14 tahun.
Syekh Qaradhawi pernah hidup di dalam penjara ketika masa muda. Dalam sebuah rekaman video, ia menceritakan momen haru yang dialaminya selama di penjara. Dirinya dan teman-temannya melaksanakan Shalat Magrib secara berjamaah.
“Ini adalah pertama kali kami merasakan shalat berjamaah,” ucap Syekh Al-Qaradhawi penuh haru hingga menangis, seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @muslimunited.official.
Syekh Yusuf Qaradhawi merasa seakan momen itu merupakan Shalat Magrib yang terindah dalam hidupnya, meskipun saat itu ia shalat secara berjamaah di kawasan lapangan penjara.
Dia shalat bersama teman-temannya. Ia pun mengingat surat yang dibaca ketika shalat tersebut, yakni ayat terakhir Surat Ali Imran. Ketika membaca surat ini, air mata Syekh Qaradhawi beserta teman-temannya jatuh.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200)
Syekh Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan, pada akhir ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan orang-orang mukmin dengan empat perintah, yaitu bersabar, memperteguh kesabaran, istikamah di jalan Allah Ta’ala, dan bertakwa. Keempat hal tersebut akan mengantarkan seseorang memperoleh keberuntungan. []