SYETAN adalah musuh utama manusia. Mereka tak akan pernah berhenti menggoda Anak Adam agar bermaksiat kepada Allah SWT, dengan segala cara. Adapun syetan ada dua jenis yaitu syetan yang tak kasat mata dan syetan yang kasat mata alias berupa manusia.
Allah SWT berfirman:
Katakanlah: “Aku memohon perlindungan kepada Tuhannya umat manusia. Penguasa umat manusia. Sembahan umat manusia. Menghadapi dorongan jahat kalbu yang menyelinap. Yang menyesak ke dalam dada manusia. disebabkan golongan jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6).
Syetan jenis pertama adalah yang berwujud makhluk ghaib berupa jin dan sebangsanya. Dia tak terlihat, bisa terbang, menghilang, tidak bisa dipegang dan juga tidak menyentuh tanah, penuh kesaktian dan terkadang menakuti anak kecil.
Syetan jenis kedua adalah syetan yang berwujud manusia biasa. Tidak bisa terbang, tidak bisa menghilang dan bisa dipegang dan dilihat. juga tetap berpijak di tanah seperti umumnya manusia. Karena pada hakiatnya dia memang manusia. Sedangkan mengapa bisa jadi syetan, karena aqidah, cara pikir, tindakan dan aktifitasnya sejalan dengan visi dan misi syetan betulan.
Terkadang syetan dari jenis manusia ini jauh lebih berbahaya dibandingkan syetan yang gentayangan. Kadang dia adalah teman dekat sendiri, atau masih keluarga sendiri. Bahkan boleh jadi pasangan sendiri. Semuanya bisa saja menjadi syetan. Bila melakukan hal-hal yang sejalan dengan program syetan.
Apa saja misalnya?
Ketika Anda ingin segera ke masjid untuk shalat saat mendengar adzan, lalu tiba-tiba atasan melarang Anda shalat karena mementingkan pekerjaan bisa segera diselesaikan, maka saat itu atasan Anda adalah syetan.
Ketika seorang wanita yang bukan mahram minta ditemani untuk curhat, di tempat sepi dan menyendiri, tidak ada siapa-siapa, hanya berduaan saja, agar bisa lebih leluasa dan bisa melakukan apa saja, maka wanita itu adalah syetan.
Ketika teman kerja sepakat membuat laporan palsu/ fiktif, markup harga, memberi sogokan kepada pemegang kebijakan demi mendapatkan keuntungan dengan cara curang, maka mereka itu adalah syetan.
Ketika orang-orang mendukung kemunkaran atas dasar ‘seni’ dan dianggap merupakan hak asasi masing-masing orang, maka ketahuilah yang berbicara itu adalah syetan.
Berhadapan dengan syetan jenis manusia sangat berbahaya, karena penampilannya tidak seperti syetan gentayangan yang memang sudah jelek. Syetan jenis manusia terkadang jauh lebih keren, cantik dan akrab. Wallahualam. []
Sumber: Rumahfiqih