MANUSIA sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor. Mulai dari kelemahan dan keterbatasan manusia. Padahal Allah akan menghisab atas apa yang dilakukannya selama di dunia.
1. Sebab Taat pada Allah: Manusia Lemah dan Terbatas
Manusia adalah makhluk yang memiliki batas. Sebagaimana manusia setiap waktu berdetak jantungnya, tapi apakah manusia mengetahui berapa kali detak jantung berbunyi?
Apakah manusia mengetahui berapa rambut yang rontok setiap hari? Berapa banyak air yang sudah dikonsumsi selama hidup? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan sulit yang manusia tidak mampu menjawabnya.
Hal ini baru perkara sederhana yang dapat diindera. Dan ini sudah mampu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk terbatas.
Adapun pertanyaan lain yang lebih kompleks. Seperti mengapa manusia memiliki rasa kasihan sekaligus arogan? Mengapa manusia memiliki rasa sayang sekaligus benci?
Banyak hal yang tidak bisa manusia jawab. Apalagi dalam perkara ghaib. Seperti bagaimana jin itu? Siapakah malaikat? Dan lain sebagainya.
Dengan mengandalkan akal, banyak manusia yang belum mampu menjawabnya. Walaupun bisa menjawabnya, jawaban tersebut pasti berbeda satu sama lain.
Sebagaimana antara generasi pun pasti memiliki perbedaan susut pandang. Itulah salah satu realita manusia yang menunjukkan bahwa manusia itu lemah, kurang dan terbatas.
BACA JUGA: Ketaatan dan Kemaksiatan Manusia Tidak Mengurangi Kemuliaan Allah SWT
Dalam urusan di atas saja manusia lemah, lantas bagaimana menentukan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat bagi umat manusia?
Sebagaimana Firman Allah SWT: “Dan tidaklah kalian Aku beri ilmu melainkan sedikit.” (QS. Al. Isra: 85)
Allah pun menggambarkan ciptaannya dengan menyatakan: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)
Yang mana ini menunjunkan bahwa manusia bersifat terbatas. Dan apa yang menurut manusia baik belum tentu menurut Allah baik, begitu pun hal yang buruk. Maka kita harus taat dengan Allah atas segala perintah-Nya.
2. Sebab Taat pada Allah: Hisab dari Allah SWT
Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan yang dilakukannya di dunia. Allah akan mengazab orang-orang yang tidak mau taat kepada Allah. Sebagaimana Firman Allah SWT:
“… Apa saja yang di bawa atau diperintahkan oleh Rasul (berupa hukum) kepadamu maka terialah dia. Dan apa saja yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah..” (QS. Al-Hasyr: 7)
Maka sebagai seorang muslim kita harus selalu taat kepada Allah karena hisab Allah begitu cepat.
“Ingatlah, hukum itu milik-Nya. Dia penghisab yang paling cepat.” (QS. Al-An’am: 62)
Jelas sekali taat kepada Allah merupakan suatu keharusan bagi seorang muslim. Allah akan meminta pertanggungjawaban pada seluruh manusia.
Maka, seorang muslim perlu sadar bahwa ia tidak akan mampu menahan siksa Allah yang sangat dahsyat.
BACA JUGA: Cinta kepada Allah dan Rasulullah Berbanding Lurus dengan Ketaatan
3. Sebab Taat pada Allah: Allah SWT Maha Tahu
Sebagaimana kita tahu bahwa Allah maha tahu, tiada satu hal pun yang luput dari pengetahuannya. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 29,
“Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui tentang apa yang ada dalam dada.”
Dan yang tertera dalam QS. Yunus: 36 bahwa,
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas apa yang mereka perbuat.”
Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Maha Tahu akan seluruh perbuatan manusia yang dilakukan, baik tersembunyi atau terang-terangan.
Maka tidak ada alasan untuk seorang muslim tidak taat kepada Allah. Karena seorang musim tidak dapat menghindar dari Allah. Manusialah yang akan bersaksi untuk dirinya sendiri.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. Yasin: 65)
Maka dari itu, Allah memerintahkan kita untuk taat kepada-Nya. Tapi sering kali seorang muslim enggan menaati Allah dan disibukkan dengan perkara-perkara dunia yang fana.
BACA JUGA: Tetaplah Bersabar dalam Ketaatan
Padahal Rasulullah pun menegaskan,
“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. … Beliau bersabda, “Barang siapa menaatiku akan masuk surga, barang siapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga.” (HR Bukhari).
Lantas apakah kita termasuk orang yang enggan taat kepada Allah atau termasuk barisan dari orang-orang yang merindukan keselamatan hidup di akhirat kelak? []
SUMBER: Buku Menjadi Pembela Islam