JAKARTA–Sebanyak 38 santri Tahfizh Leadership angkatan 5 resmi diwisuda pada Senin (1/7/2019), bertempat di Griya Sukses Mulia, Tanjung Barat, Jakarta.
Mereka dilepas untuk melanjutkan rencana hidup masing-masing yang sebelumnya telah disusun dan dipresentasikan di depan orangtua. Sebelum dikembalikan kepada orang tuanya, mereka masih menjalani pembekalan bisnis properti di Jogja selama 5 hari.
Pemimpin Tahfizh Leadership Jamil Azzaini mengatakan, program ini dibuat guna melahirkan pemimpin di masa yang akan datang yang juga seorang penghafal Alquran.
BACA JUGA: Wagub Makassar Canangkan Program ‘Satu Desa Satu Hafidz‘
Selama 40 pekan, para future leader ini telah tinggal di asrama dan secara intensif mempelajari dua hal utama yakni menghafal 30 juz Alquran dan memperdalam leadership.
“Dengan bekal Alquran dan kurikulum leadership yang sudah dijalani, diharapkan para future leader mampu menjadi pemimpin unggul di kemudian hari,” ujarnya.
Jamil mengungkapkan, nantinya setelah dilepas para future leader ini ada yang melanjutkan untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Ada juga yang memilih untuk membangun usaha atau berbisnis, serta melanjutkan mengajar dan mengelola lembaga pendidikan.
“Setelah keluar dari sini mereka punya kewajiban. Selama di Tahfizh Leadership tidak perlu bayar, tapi lulus dari sini Anda punya konsekuensi, yaitu harus jadi pemimpin di sekitar Anda, dan mengajarkan Alquran,” terang CEO Kubik Leadership ini.
Untuk angkatan ke-5 ini, Tahfizh Leadership telah memiliki 4 cabang yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Klaten. Dua diantaranya bekerjasama dengan Yayasan Bani Naim Bogor dan Yayasan Nur Al-Rahman Bandung. Rencananya akan terus bertambah pada angkatan-angkatan selanjutnya.
Jamil menerangkan, pada 2030 nanti Tahfizh Leadership ditargetkan memiliki 1.000 cabang seluruh Indonesia. Karena itu, ia menawarkan kerjasama kepada orang atau lembaga yang mempunyai rumah, villa, atau bangunan representatif siap pakai untuk bersama-sama mencetak calon pemimpin masa depan yang hafizh qur’an.
“Pinjamkan atau wakafkan rumah tersebut kepada Tahfizh Leadership, dan kita gunakan tempat tersebut untuk menggodok calon pemimpin masa depan,” pungkas Jamil.
Tentang Tahfizh Leadership adalah program menghafal Alquran 30 juz dan pembekalan ilmu leadership selama 40 pekan yang dikelola oleh perusahaan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Kubik Kreasi Sisi lain atau Kubik Leadership sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR).
Peserta Tahfizh Leadership merupakan pemuda usia 17 hingga 25 tahun. Mereka didampingi oleh para hafizh dan mentor dari Kubik Leadership.
Dalam pemantapan hafalan, selain setoran 3 halaman Alquran per-hari juga ditunjang dengan berbagai program seperti setoran mutqin, tasmi’ Alquran, dan murokaz atau pemusatan hafalan.
Sedangkan untuk kurikulum leadership, di antaranya diselenggarakan program leadership forum, public speaking, project leadership, temu tokoh, dan lainnya.
BACA JUGA: Di Parade Tasmi Pesantren Tahfidz Al-Uswah, Santri Wajib Setor Hafalan Quran
Penggemblengan aspek leadership dan hafalan Alquran secara intensif selama 40 pekan diyakini menjadi modal yang besar bagi lahirnya pemimpin yang berkarakter di masa yang akan datang. Pemimpin yang memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi negeri ini. []