PALESTINA–Tahun ajaran baru telah dimulai di seluruh sekolah di Palestina. Ratusan ribu anak pergi ke sekolah-sekolah mereka, mengenakan pakaian sekolah yang baru, dan dengan tas-tas berwarna cerah, untuk mengumumkan dimulainya perjalanan pendidikan baru dalam perjalanan membangun tanah air dan membebaskannya dari kesombongan dan teror penjajah.
Namun di sisi lain, secara arogan otoritas pendudukan penjajah Israel telah menghalangi 220 anak-anak Palestina pergi ke sekolah dan menahan mereka di penjara karena alasan yang mengada-ada, meski melanggar hukum dan konvensi internasional.
BACA JUGA: Yahudi Tanam Banyak Pohon untuk Ambil Alih Tanah Palestina
Direktur Pusat Studi Tawanan, Ra’fat Hamduna, meminta organisasi-organisasi hak anak untuk menindaklanjuti situasi tawanan di bawah umur di penjara-penjara Israel, serta menekan penjajah Israel untuk menjamin kebebasan mereka dan melanjutkan belajar di sekolah-sekolah mereka untuk menerima pendidikan seperti anak-anak lain di dunia.
Dia menambahkan bahwa otoritas pendudukan penjajah Israel melakukan puluhan pelanggaran terhadap anak-anak yang menjadi tawanan di penjara-penjara Israel, seperti penyiksaan psikologis dan fisik, mengeksploitasi struktur anak yang lemah, fokus pada penyiksaan, ancaman, pelecehan dan kadang-kadang intimidasi dengan anjing.
Israel juga menggunakan cara-cara ilegal seperti penipuan dan janji palsu, perlakuan kejam, pengadilan penangkal militer, menggunakan aturan (hukum) tidak adil, pemberlakuan sanksi dengan denda. kurungan isolasi, penggunaan kekuatan (militer), penahanan di tempat-tempat yang tidak layak dengan kondisi dan usia mereka, serta pemeriksaan secara provokatif.
Hamduna menyebutkan tentang perlakuan kejam yang dialami anak-anak di dalam penjara Israel, yang bertentangan dengan semua konvensi dan piagam internasional yang menjamin perlindungan terhadap anak-anak di bawah umur ini.
BACA JUGA: Jurnalis Saudi Sebut Pengungsi Palestina ‘Momok’ bagi Negara yang Menampung Mereka
Konvensi ini telah menjamin hak-hak fisik, psikologis, pendidikan serta komunikasi mereka dengan keluarganya dan para pembimbing untuk membimbing hidup mereka, yang menjamin perlakuan terhadap mereka sebagai anak-anak dengan perlakuan yang jauh dari kebijakan intimidasi yang bertujuan untuk menghancurkan masa kanak-kanak pada anak-anak Palestina dan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan, psikologis, fisik dan efek sosial buruk pada mereka.
Dia meminta organisasi-orgaanisasi hak asasi anak untuk menindaklanjuti kondisi para tawanan Palestina di bawah umur di penjara-penjara Israel, mendengarkan kesaksian-kesaksian mereka, meminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan penjajah Israel terhadap anak-anak tersebut, serta memberikan jaminan perlindungan bagi mereka. []
SUMBER: PIC