JAKARTA—Pemerintah Taiwan tengah aktif mempromosikan wisata ramah Muslim dalam beberapa tahun terakhir. Kebijkan ini unruk menciptakan lingkungan pariwisata bagi wisatawan Muslim, yang pada akhirnya akan meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim ke negeri Formosa itu.
Khususnya wisatawan dari Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia yang menjadi salah satu potensial market bagi pariwisata Taiwan.
BACA JUGA: Tantangan Bisnis Syariah Wisata Halal
Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office – TETO) John Chen menyatakan, Taiwan telah menerapkan beberapa inisiatif untuk menarik lebih banyak wisatawan Indonesia untuk melakukan perjalanan ke Taiwan selama beberapa tahun terakhir.
“Secara khusus, kami telah meringankan peraturan kami agar orang Indonesia dapat mengajukan permohonan visa Taiwan, sangatlah mudah dan praktis. Kami juga menaikkan level pariwisata halal kami di Taiwan,” kata John Chen saat menyampaikan sambutan acara “Workshop Pariwisata Taiwan 2018” di Jakarta, Senin malam (1/10/2018).
Mulai 2017 lalu, lanjut John, Warga Negara Indonesia yang mempunyai visa Taiwan, AS, Kanada, Inggris, Jepang, Australia, Selandia Baru, Korea dan Uni Eropa Schengen yang masih berlaku (termasuk PR) atau telah kadaluarsa dalam 10 tahun terakhir, maupun pemegang visa Taiwan dalam 10 tahun (tidak termasuk visa kerja), dapat secara langsung mengajukan visa Taiwan di situs internet Departemen Imigrasi Kementerian Dalam Negeri Taiwan.
BACA JUGA: Sandi: Pada 2020 Jakarta akan jadi Destinasi Wisata Halal
“Jika tidak ada catatan pelanggaran, maka dapat mengajukan permohonan visa online dengan sangat mudah. Visa turis yang dipermudah (ini) membuat Pariwisata Muslim ke Taiwan menembus peringkat kelima teratas untuk pertama kalinya,” ujar John Chen.
Menurut data terbaru “2018 Muslim global Travel Index (GMTI)” yang dirilis Mastercard, Taiwan menempati peringkat ke-5 dalam tujuan wisata ramah Muslim terbaik negara atau entitas nonMuslim, melampaui tempat-tempat wisata seperti Jerman, Australia, dan AS.
“Dengan meningkatnya jumlah wisatawan muslim yang datang ke Taiwan, hampir 200 restoran dan hotel telah menerima sertifikasi halal. Taiwan terus mengembangkan ruangan mushola di setiap tempat ruang publik, seperti di stasiun kereta api Taipei, Kaohsiung dan Hualien, stasiun Speed Rail Taichung, Museum Istana Nasional dan pusat pengunjung National Scenic Area,” jelasnya.
Tindakan nyata ini, lanjut John Chen menciptakan lingkungan wisata muslim yang lebih ramah dan bersahabat, sangat cocok bagi umat Islam yang ingin berlibur ke Taiwan.
Ketua Taiwan Visitor Association Yeh Chu Lan, menjelaskan, acara yang digelar TETO bekerja sama dengan Biro Pariwisata Taiwan melalui fihaknya itu digelar untuk meningkatkan peluang kerja sama antara Taiwan dan Indonesia dengan mempromosikan pariwisata Negeri Formosa di Jakarta.
Acara untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Taiwan di Indonesia ini diramaikan juga dengan atraksi kesenian dari kebudayaan penduduk asli Taiwan.
Acara tersebut juga dihadiri Direktur Biro Pariwisata Taiwan Kantor Kuala Lumpur Chou Shih-Pi dan Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) Pauline Suharno. []
SUMBER: MINA