ARAB SAUDI—Raja Salman dilaporkan telah menegaskan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Palestina. Hal ini Raja Salman menyampaikan kepada Presiden Mahmoud Abbas bahwa Saudi akan terus mendukung upaya Palestina untuk menjadi negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Melansir Al Arabiya, dukungan ini disampaikan langsung oleh Raja Salman melalui sambungan telepon dengan Abbas pada Selasa (9/1/2018).
Abbas menyambut baik inisiatif Raja Salman tersebut dengan mengungkapkan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan Saudi bersama rakyatnya yang disebut ‘bersejarah bagi bangsa Palestina.’
Penegasan dukungan itu diutarakan Raja Salman setelah beberapa waktu terakhir Saudi dihujani kritik karena dinilai tidak vokal menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada awal Desember lalu.
Saudi, melalui Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dirumorkan justru menawarkan kota Abu Dis sebagai ibu kota bagi Palestina sebagai ganti jika AS berkeras mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Penawaran itu disebut terjadi saat Abbas bertandang ke Riyadh pada November 2017 lalu, sebelum AS mengumumkan keputusan kontroversialnya soal Yerusalem. Pangeran Salman disebut memberi Abbas waktu dua bulan untuk mempertimbangkan tawaran itu.
Penawaran itu disebut sebagai prakarsa Saudi untuk mengupayakan perdamaian Israel-Palestina yang telah dirundung konflik selama berpuluh tahun. Palestina dan Israel selama ini sama-sama berkeras memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.
Namun, Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Osama bin Muhammad Al Shuaibi, dan Dubes Palestina untuk RI, Zuhair Alshun, mengatakan bahwa penawaran itu tidak pernah ada. []