Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustadz, apakah saat sholat harus ada rasa ikhlas dalam hati? Bagaimana seandainya tak ada rasa keikhlasan, apakah ada efek sampingnya? Mohon penjelasannya. Jazakallah.
BAPAK ENDANG/HP.081318476XXX
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Endang yang dirahmati Allah, Anda bertanya bagaimana sholat tanpa rasa ikhlas? Bagi yang baru belajar ingin sholat tanpa hati tidak ikhlas ya tidak apa apa daripada tidak sama sekali sholat betul tidak? Nah kali ini saya jelaskan secara sederhananya.
Setiap amal yang dilakukan bukan karena Allah biasanya akan berakhir dengan kekecewaan, penyesalan, dan keburukan. Demikian pula dengan sholat. Jika kita tidak ikhlas melakukannya, entah karena riya, terpaksa, atau karena sombong maka sholat bisa membawa kemudaratan. Ingatlah firman Allah SWT dalam QS. Al-ma’un (107) : 4 – 6, bahwa akan celaka orang yang sholat, yaitu yang lalai serta riya dalam sholatnya.
Apabila sholat dilaksanaan tanpa keikhlasan atau mengacuhkan sunnah Rasulullah SAW, maka seluruh tubuh seolah diajak untuk bersikap sombong serta ‘semau gue.’ Ketika seseorang sudah menjadikan sholatnya sebagai ibadah “pribadi,” sistem tubuhnya akan memproduksi faktor-faktor agresi dan kecemasan takut jika target dari sholatnya tidak tercapai.
Kondisi ini akan mendorong sistem limbik dan batang otak aktif. Akibatnya, gelombang kinerja otak bergeser ke 13 sampai dengan 28 siklus perdetik, menjadi gelombang beta. Sholat yang tidak tenang itu akan gagal memproduksi serotonin dan gagal menstimulasi kelenjar pineal. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya kadar dopamine dan memori kerja (memori-memori sementara). Pikiranpun menjadi terbelah dan bercabang-cabang sehingga melahirkan sebuah kondisi yang bernama “tidak konsentrasi.”
Efek lain yang ditimbulkannya adalah dorongan aktivitas fisik untuk menjadi aktif. Saatnya akan meliuk-liuk seperti orang yang sedang senam aerobik! Sel-sel otak yang terlalu aktif akan sulit untuk dikendalikan.
Sejatinya, seluruh proses sholat, mulai dari wudu, niat, bacaan, sampai gerakan-gerakan, seluruhnya ditujukan untuk mengoptimalkan keseimbangan antara rasionalitas dan ketawaduan (rendah hati).
Semua proses sholat menjadi kehilangan makanannya. Oleh karnanya bila hidup ingin lebih baik lebih bahagia lebih melimpah rezqinya perbaiki sholatnya dan niatnya. Semoga jawaban singkat ini bermanfaat untuk semua pembaca. Wallahualam. []