PALESTINA—Sebanyak 6500 tawanan dikabarkan harus merayakan Idul Fitri di penjara Israel. Mereka terbagi ke dalam 22 penjara dan pusat-pusat pemeriksaan, terdiri 65 tawanan wanita, 350 anak dibawah umur, 11 anggota legislatif dan 500 tawanan administrasi. Keterangan ini disampaikan Badan Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestina, Kamis (22/6/2017).
Badan ini mengisyaratkan, jelang Idul Fitri, 44 tawanan masih mendekam dalam penjara Israel sejak 20 tahun lalu. Sembilan tawanan lainnya bahkan sudah ditahan sejak lebih dari 30 tahun lalu. Tawanan yang paling lama dikurung adalah Karim Yunus dan Maher Yunus, PIC melaporkan.
Sementara itu, jumlah syuhada perempuan dari gerakan tawanan wanita Palestina mencapai 211 orang sejak tahun 1967. Jumlahnya terus meningkat menyusul penyiksaan dan pengabaian medis dan pembunuhan secara sengaja. Syuhada perempuan terakhir adalah Fatimah Thaqathaqoh asal Betlehem.
Laporan menunjukan, pelanggaran dan kejahatan Israel masih terus berlanjut serta intenistasnya terus meningkat terhadap para tawanan, mencakup semua sisi kehidupan kemanusiaan dan undang-undang.
Kini, kondisi para tawanan wanita Palestina benar-benar mengkhawatirkan. Terutama setelah aksi balas dendam sipir penjara terhadap 1500 tawanan Palestina yang sedang melakukan aksi mogok makan sejak 17 April lalu. Ribuan orang mogok makan selama 41 hari hari demi perbaikan kondisi tawanan yang sudah jauh dari nilai kemanusiaan. []