MEKSIKO—Otoritas Meksiko masih kebingungan mengurusi 100 lebih jenazah yang kini ditempatkan di kontainer pendingin.
Kontainer pendingin itu disewa sebuah rumah jenazah di Kota Guadalajara, Meksiko lantaran tidak mampu lagi menampung jenazah yang dikenal itu.
Pihak pengelola rumah mayat semula menempatkan kontainer berisi jenazah itu sebuah gedung di wilayah Duraznera, di pinggiran kota sebagai tempat penyimpanan sementara.
BACA JUGA: PBB Dukung Hasil Ijtima Ulama II
Namun warga di sekitar protes setelah bau busuk dari jenazah terlantar itu mulai tercium dan mengundang banyak serangga.
Otoritas setempat kemudian memindahkan kontainer itu ke daerah Tlajomulco, kawasan miskin yang jauh dari pusat kota. Namun lagi-lagi warga sekitar memprotesnya dengan alasan yang sama.
Saat ini kontainer tersebut akhirnya dibawa ke gudang penyimpanan di pusat kota.
Otoritas negara bagian Jalisco saat ini masih mencari solusi jangka panjang untuk menyimpan jenazah-jenazah tersebut.
Menteri Dalam Negeri Meksiko, Roberto Lopez mengecam keputusan pemerintah negara bagian yang memindahkan jenazah-jenazah itu dari satu tempat ke tempat lain. Lopez mengatakan, pihak yang bertanggung jawab dalam pemerintahan negara bagian akan dijatuhi hukuman keras.
“Ini menunjukkan ketidaksensitifan beberapa pejabat terhadap masalah sensitif seperti itu, terutama bagi keluarga dari jenazah-jenazah yang tidak mengklaim keluarganya ini,” katanya dalam konferensi pers.
Diketahui, Hukum investigasi di Meksiko melarang pihak berwenang melakukan kremasi terhadap jenazah yang diduga merupakan korban kejahatan kekerasan.
Sementara kawasan pemakaman yang bisa digunakan untuk menguburkan jenazah-jenazah tersebut juga sangat terbatas.
“Kami kehabisan makam di mana kami bisa mengubur jenazah-jenazah itu,” kata Kepala Unit Penyelidik Forensik Jalisco, Luis Octavio Cotero.
SUMBER: AFP