AMERIKA SERIKAT—Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyatakan tidak lagi berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Namun, AS juga memperingatkan bahwa mereka tak akan memberikan bantuan atau berkawan jika Suriah tak berubah sesuai kemauan AS.
Perwakilan AS untuk Suriah, James Jeffrey mengatakan Assad harus mau berkompromi dengan pemberontak lantaran perang sipil yang melanda negaranya sejak tujuh tahun terakhir tak kunjung selesai. Jeffrey memperkirakan hingga kini setidaknya ada 100 ribu anggota kelompok anti-Assad di Suriah.
BACA JUGA:Â Sebuah Buku Ungkap Rencana Trump Bunuh Bashar Assad
“Kami ingin melihat rezim di Suriah berubah secara fundamental. Ini bukan soal perubahan rezim-kami tidak mencoba menggulingkan Assad,” kata Jeffrey dalam diskusi di sebuah lembaga penasihat Atlantic Council, pada Senin (17/12/2018).
Meski tak lagi membidik Assad untuk lengser, Jeffrey mengatakan Suriah tidak akan bisa menjadi sekutu AS dalam waktu dekat.
“(Suriah) tidak perlu menjadi rezim seperti yang AS inginkan dan bisa kami rangkul, katakanlah (sekutu), seperti halnya tidak mungkin Uni Eropa menerima Suriah meski blok itu mulai menerima negara Timur Tengah dan Damaskus telah memenuhi syarat,” papar Jeffrey.
Selain itu, Jeffrey mengatakan negara Blok Barat dan lembaga internasional tidak akan memberikan panduan apa pun terhadap Suriah jika rezim Assad tidak menjamin akan melakukan perubahan seperti yang diinginkan.
BACA JUGA:Â Bashar Assad: Pasukan Rusia akan Bertahan Lama di Suriah
Jeffrey memerkirakan Suriah membutuhkan setidaknya dana sebesar USD300-400 miliar untuk melakukan pembangunan kembali pascaperang.
“Ada kesiapan dari negara-negara Barat untuk tidak menyokong dana untuk membantu menanggulangi bencana ini, kecuali jika kami meyakini bahwa pemerintah Suriah siap untuk berkompromi dan berjanji tidak akan membuat kengerian lagi di masa depan,” tutur Jeffrey. []
SUMBER: CNN