LIBANON–Seorang bayi Palestina dilaporkan telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit di kota Sidon, Libanon selatan pada Ahad (26/1/2020). Bayi itu meninggal usai beberapa pekan berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Ia juga menghadapi penundaan perawatan sebagai akibat dari ketidakmampuan keluarganya untuk membiayai operasi bedah yang mendesak. Juga akibat keterlambatan pemeriksaan segera, hingga menunda perawatannya dan menyebabkan kematiannya.
BACA JUGA: Ditabrak Jip Tentara Israel, Bocah Palestina Luka Parah
Aktivis kemanusiaan melaporkan, Rumah Sakit Gembala di Sidon, Lebanon selatan, menjadi saksi atas kematian sang bayi Palestina, Rasha Issa yang baru berusia 50 hari.
Sementara itu, menurut pihak keluarga, Rasha dipindahkan dari Suriah ke Lebanon. Ia menderita serangan jantung, setelah dia dilahirkan dalam kondisi cacat lahir. Ia harus segera dioperasi yang akan menelan biaya sekitar 24 juta pound Lebanon atau setara dengan 12 ribu dolar AS.
Ia mengisyaratkan, UNRWA telah menjamin pengobatan Rasya 90% tinggal 10% yang ia harus bayar atau sekitar USD 1.200. Namun karena kondisi keluarga yang sangat miskin sebagaimana para pengungsi Palestina yang eksodus dari Palestina ke Libanon, Rasya tak bisa melanjutkan perawatan.
Sementara pihak Rumah sakit meminta keluarga anak itu untuk melakukan analisis dan gambaran bagi jantungnya dengan biaya 300.000 pound Libanon, setara dengan USD 150 dan kemudian mendapat diskon dari rumah sakit, sehingga ia diwajibkan membayar sekitar 250 ribu dollar saja.
Setelah difoto tampak bahwa ia harus segera dioperasi dan harus mengeluarkan uang 200 dollar sebagai pembayaran pertama. Operasinya harus segera dimulai yang membuat pihak keluarga kesulitan untuk membayar. Akibatnya, kondisinya terus menurun dan hingga akhirnya wafat tak tertolong lagi.
BACA JUGA: Hirup Gas Air Mata, Bayi Palestina Ini Meninggal Dunia
Keluarga anak itu dapat membayar biaya rumah sakit yang menyebabkan putrinya tak bisa diambil sampai pembayaranya dilunasi.
Kasus kematian Rasha Issa membuka kembali data perlindungan kesehatan bagi pengungsi Palestina secara umum khususnya pengungsi dari Suriah. Mengingat kondisi kehidupan mereka yang miskin, dan ketergantungan mereka pada bantuan keuangan yang langka yang disediakan oleh UNRWA. []
SUMBER: PIC