“Sebaik-baiknya orang adalah Abdullah (maksudnya Abdullah bin ‘Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” (H.R. Muslim)
ABDULLAH bin ‘Umar, ialah sahabat Nabi yang digelari “Sahabat malam”. Tak heran karena, Salim (salah seorang budaknya) berkata jika tuannya tak pernah lagi tidur di malam hari kecuali hanya sebentar. Abdullah tak pernah meninggalkan shalat malamnya baik itu sedang mukim ataupun sedang bersafar. Itu semua rutin beliau lakukan hingga beliau meninggal dunia.
Abdullah pun merupakan anak dari Khalifah kedua, Umar bin Khattab. Ia masuk Islam ketika masih anak-anak. Sejak itu kecintaannya terhadap Nabi sangat besar hingga ia mengikuti semua perkataan dan kebiasaan Nabi.
BACA JUGA: Inilah Cinta seperti Para Sahabat
“Sesungguhnya tidak ada satu pun dari urusan Nabi dan para sahabatnya yang terlewat bagi Abdullah bin Umar,” puji Imam Az-Zuhri. Hingga kedermawanannya mampu terlihat dari cara bergaulnya tanpa memandang kaya atau miskin, kuat atau lemah.
Ketika keluarganya mengadakan jamuan dan hanya mengundang kaum hartawan, Abdullah berkata, “Mengapa kalian hanya mengundang orang-orang yang sudah kenyang namun tak mengundang orang yang sedang kelaparan?” Hingga kedermawanannya sering kali ditunggu-tunggu oleh kaum duafa.
Namun bagaimana pun ia adalah putera dari ‘Umar bin Khattab. Maka sifatnya pun tak berbeda. Seperti ketika ia menyukai suatu barang maka ia segera memberikannya untuk kebaikan di jalan Allah. Hingga datang masa dimana sifat politik mulai bergejolak. Namun ia justru menjauhkan diri darinya dan memutuskan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
BACA JUGA: Tiga Generasi dari Keluarganya Merupakan Sahabat Nabi
Abdullah wafat tahun 73 H, dalam usia 84 tahun. Ia pun termasuk salah satu sahabat Nabi yang meninggal di Makkah. Kematiannya disebabkan oleh Al-Hajjaj yang diam-diam meracuninya. Karena menaruh dendam terhadapnya. []
Sumber: Para Abdullah Di Sekitar Rasulullah/Penulis : Haeriah Syamsuddin/Penerbit : Khazanah Intelektual/Terbit : Cetakan 1, Juni 2013