GAZA–Perlintasan Karem Abu Salem yang dialokasikan untuk mengirim barang ke Gaza ditutup pada Ahad (17/2/2019). Perlintasan ditutup karena para karyawan Otoritas Palestina tak sampai ke sana, situs berbahasa Ibrani Walla melaporkan.
Menurut situs ini yang melansir pernyataan dari militer Israel menyebutkan, Otoritas Ramallah telah memutuskan untuk tidak mengirim karyawannya ke perlintasan karena perluasan barang dari Mesir ke Jalur Gaza, kata sumber itu.
BACA JUGA: Inggris Kutuk Israel atas Pengusiran Keluarga Palestina di Al Quds
Sumber-sumber mengatakan, Otoritas Palestina telah mengecam hubungan yang tumbuh antara Hamas dan Mesir. Ia mencatat, volume truk yang lewat dari sisi Israel ke Gaza telah menurun dalam beberapa bulan terakhir, barang-barang yang masuk melalui persimpangan terbatas hanya bahan bakar dan gas yang disumbangkan Qatar saja.
Pihak keamanan Israel telah memperingatkan tentang keberlangsungan masuknya truk-truk kargo dari Mesir ke Jalur Gaza melalui Rafah, meski ada penarikan pasukan untuk pengawas karyawannya.
Sementara menurut perjanjian regional, Mesir tidak dapat mengoperasikan penyeberangan Rafah bekerja sama dengan Hamas, namun hal itu dilakukan secara efektif, di tengah sikap diam Tel Aviv dan kritik keras dari Otoritas Palestina.
Israel menunjukkan, Mesir menghasilkan banyak uang dari ekspornya ke Jalur Gaza, menyusul volume impor Mesir ke Gaza yang terus bertambah. Sementara volume ekspor barang dari Israel ke sektor ini menurun secara signifikan.
BACA JUGA: Perlintasan Karem Abu Salem Ditutup, Gaza dalam Kondisi Kritis
Pembicaraan sedang berlangsung antara Tel Aviv dan Ramallah untuk mengembalikan karyawan Otoritas Palestina kembali bekerja di persimpangan.
Persimpangan Karam Abu Salem adalah satu-satunya persimpangan komersial tempat barang, bahan makanan, persediaan, bahan bangunan, bahan bakar, pasokan medis dan obat-obatan ke Jalur Gaza yang terkepung. []
SUMBER: PALINFO