ANDA masih merasa tidak tega membangunkan anak untuk shalat shubuh? Apa karena melihat anak masih tertidur sangat pulas, anak susah sekali dibangunkan, atau karena masih memaklumi mereka masih anak-anak? Padahal di usia 7 tahun, anak sudah harus diajarkan shalat 5 waktu.
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya dia berkata, Rasulullah Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud dengan sanad hasan).
Jika Anda masih memiliki berbagai alasan untuk membangunkan anak shalat shubuh, maka cara seorang Syeikh dalam membangunkan anak untuk Shalat Shubuh ini dapat Anda tiru.
Syeikh tersebut memulai dengan pertanyaan.
“Apa yang Ibu lakukan jika terjadi kebakaran di rumah pada Shubuh hari, dan anak ibu sedang tertidur pulas? Apakah ibu akan membiarkannya tetap tidur karena tidak tega membangunkannya?”
“Tentu tidak Syeikh, saya akan membangunkannya, kalau perlu menyeretnya agar terbangun dan tidak terlalap api.”
“Jika demikian, lakukan seperti itu agar anak bangun shalat Shubuh.”
Memang benar, seperti itulah yang semestinya orangtua lakukan untuk membangunkan anak shalat Shubuh, bukankah api neraka jauh lebih dahsyat dibandingkan kebakaran di rumah?
Bagaimana mungkin alasan ‘tidak tega’ membangunkan anak yang tertidur nyenyak, kita sampaikan di hadapan Allah kelak? Apakah kita lebih tega anak kita terlahap api neraka karena tidak terbiasa bangun pagi untuk shalat? []
Sumber: Ummi-Online