BANDUNG–Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memastikan program iuran bulanan peserta didik (IBPD) gratis bagi siswa SMA, SMK dan SLB tetap berjalan, meski Pemprov Jabar tengah fokus dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa anggaran untuk program IBPD tak terganggu meskipun ada pergeseran APBD untung penanganan Covid-19. Alokasi dana untuk program itu mencapai Rp 1,42 triliun.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ungkap Prediksi Kapan Siswa di Jabar Mulai Masuk Sekolah
“Berita baik sesuai urutan jadwalnya SMA SMK negeri itu gratis dari Pemprov Jabar dan kepada warga tak mampu di swasta kita juga ada biaya dari pemprov untulk menggratiskan pembelajaran di sekolah swasta. Itu betul dan terjadi di semester ini. Rencana itu tetap ada dan jangan dihubungkan ke Covid sebenarnya,” ucap Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Pakuan, Jumat (12/6/2020).
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya menuturkan, program ini akan digulirkan mulai tahun ajaran 2020/2021 untuk seluruh siswa di 831 sekolah negeri.
Untuk sekolah negeri tingkat SMA, IBPD per siswa yang ditanggung berkisar Rp 145.000-Rp 165.000 per siswa per bulan.
BACA JUGA: Gubernur Jabar Pecat Guru di Bekasi yang Pukul Murid karena Terlambat ke Sekolah
“Sementara untuk SMK negeri, biayanya Rp 150.000 sampai Rp 170.000. Tapi itu tergantung jumlah rombongan belajar (rombel). Jadi kalau rombelnya kecil dapatnya besar, kalau rombelnya besar dapatnya kecil,” kata Wahyu.
Selain itu, Pemprov Jabar juga menggagas Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) bagi siswa yang bersekolah di swasta. Nilainya Rp. 550.000 per orang per tahun, ini sudah disalurkan untuk 5.111 sekolah swasta dan Madrasah Aliyah.
“Jadi bantuan untuk siswa di sekolah swasta juga ada. Tapi nilanya tak sebesar yang disekolah negeri. Programnya kita mulai bulan Juli,” jelasnya. []
SUMBER: KOMPAS