Oleh: Rahmi Hidayat Abu Zaid
AISYAH pernah bertanya kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا رَسُولَ اللهِ أَوْ مَعِيَ شَيْطَانٌ؟ قَالَ: «نَعَمْ» قُلْتُ: وَمَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ؟ قَالَ: «نَعَمْ» قُلْتُ: وَمَعَكَ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «نَعَمْ، وَلَكِنْ رَبِّي أَعَانَنِي عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ»
’Ya Rasulullah, apakah ada setan yang selalu mengiriku?’ ”Ya, benar,” jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ’Apakah setiap manusia, ada setan yang mengiringinya?’ Tanya A’isyah lebih lanjut. ”Ya,” Jawab beliau. ’Termasuk Anda, ya Rasulullah?’ Tanya A’isyah. ”Ya, namun Allah menolongku untuk menaklukkannya, sehingga dia masuk islam.” (HR. Muslim 2815).
BACA JUGA: Wujud Asli Iblis
Sangat gencar para Iblis dalam menggoda manusia, menjerumuskan kita dalam kemaksiatan bahkan sangat halus sampai-sampai kita tidak menyadarinya, yakni diantara ialah sikap ujub (bangga terhadap diri sendiri).
Para iblis rela tidak tidur untuk menyesatkan manusia dan menghalangi-halangi mereka dalam melakukan ketaatan, kebaikan, menghadiri majelis, dsb.
Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya, ”Apakah Iblis itu tidur?” jawaban beliau,
لو نام لوجدنا راحة
BACA JUGA: Dunia tanpa Iblis atau Setan
“Kalau Iblis tidur, kita bisa istirahat.”
Semoga Allah menjaga kita dari tipuan dan godaan iblis dan menjadikan kita senantiasa menjadi muslim yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin.
Wallahu a’lam bi ash-shawab. []