Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
INILAH Islam; agama penebar rahmat bagi seluruh alam. Tak ada yang diinginkan oleh Islam kecuali kedamaian. serta kemaslahatan bagi seluruh insan. Itulah mengapa, Islam selalu ada dalam garda terdepan membelakebenaran dan keadilan.
Sejak dahulu, Rasulullah sudah memerintahkan bagi semua pemeluk Islam untuk menampakkan keislamannya; memperlihatkan bahwa insan-insan yang ada dalam risalah ini adalah orang yang punya akhlak mulia. Yang dengannya, menyebarlah rahmat bagi seluruh alam.
Cobalah kita tengok sedikit pada syariat Islam, pernahkah ada yang bertanya mengapa sholat Ied selalu dilakukan di luar ruangan? Tak lain, agar syiar islam terlihat; agar nampak pada khalayak bahwa umat ini bisa bersatu. Berdiri dalam satu barisan untuk meraih ridho-Nya.
Namun patut disayangkan, saat ini banyak orang takut pada Islam. Bahasa kekiniannya, ‘Islamphobia’ laksana syndrom yang menyerang beberapa orang sehingga mereka takut akan simbol-simbol Islam.
Hingga, ketika ada beberapa orang yang menampakkan simbol-simbol yang menunjukkan keislamannya, akan senantiasa ada orang yang alergi padanya; merasa gatal untuk tidak mengaitkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keburukan dengan umat Islam.
Belum lekang dari ingatan, ketika ada kejadian teror banyak orang yang selalu mengaitkannya dengan Islam.
Telunjuk mereka akan segera menghakimi umat islam. Bahkan, pasukan anti teror akan segera menangkap orang-orang yang mereka curigai. Namun disayangkan, tak semua tuduhan itu benar. Banyak bermunculan korban salah tangkap yang tak bersalah sama sekali.
Dan itu pula yang menyebabkan banyak orang islam menanggalkan atribut keislamannya karena takut dianggap ekstrimis dan teroris.
Coba kita renungkan.
Bukankah menyebabkan orang lain takut melakukan ajaran agama serta menggunakan atribut keagamaanya adalah salah satu bentuk teror tersendiri?
Maka, janganlah gentar ketika orang-orang mencibir pakaianmu yang sesuai sunnah sebagai pakaian yang dianggap ekstrimis. Janganlah takut ketika dirimu menulis tentang islam serta membela agama yang dikau cintai ini. Jadikanlah Islam di semua lingkup kehidupanmu. Tunjukkanlah bahwa Islam adalah cerminan dari rahmat untuk seluruh alam.
Akhir kata, izinkanlah saya mengutip kata yang dirangkai oleh Dr Aidh Al Qarni dalam bukunya;
“Sesungguhnya, surat kabar kita harus mencerminkan keislaman. Klub-klub kita juga harus mencerminkan keislaman. Buku-buku kita juga harus bernuansa keislaman. Para pemikir dan penulis kita juga harus menjadikan Islam sebagai tolok ukur dan landasan utama bagi mereka.” [1]
***
Referensi
[1] Kutipan buku ‘Selagi Masih Muda’ karya Dr Aidh Al Qarni
***
Jakarta, 03 Februari 2016