DI antara sekian banyak tanda baca; fathah, kasrah, dan dhamah, adalah yang utama dalam melafal firman-Nya.
Menurut ahli bahasa, Harakat berasal dari bahasa Arab yang artinya gerak.
Dalam dunia nasyid kita mengenal sebuah team yang memakai nama Shoutul Harakah, artinya suara pergerakan.
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal sebuah kata yang hampir-hampir mirip dengan kata ini, “Harkat.”
BACA JUGA: 1 Januari; Fathu Makkah dan Gerakan Kebangkitan Umat
Jika HARAKAT artinya gerak, maka HARKAT artinya kedudukan, wibawa atau kehormatan.
Contoh: Pak Ahmad adalah orang berharkat di masyarakat. Artinya Pak Ahmad adalah seorang memiliki kedudukan, berwibawa dan dihormati oleh masyarakat.
Harakat.
Gerak!
Begitu al-Qur’an mengajarkan kita. Malas bergerak berarti membiarkan diri tertinggal, terpuruk, dan terlibas zaman.
Manusia yang tidak bergerak, malas belajar, enggan menimba ilmu, dan tak mau bekerja, akan ketinggalan dalam banyak hal. Lebih jauhnya tak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang setiap hari terus berubah dan bergerak.
Malas bergerak berarti membiarkan diri berada dalam kebodohan, kesia-siaan dan hilangnya kesempatan. Saat orang lain bergerak melakukan ini dan itu, paham teknologi, tahu informasi, ia menyepi dengan ketidak tahuan, ketinggalan, dan keterpurukan.
Bergeraklah untuk mencari makna dari hakikat hidup yang sesungguhnya. Bergerak seperti kata Imam Syafi’i dalam saduran puisinya:
“Air bila tetap di suatu tempat,
ia akan menjadi busuk.
Singa tidak akan dapat makan,
bila ia tidak keluar dari sarangnya.
Anak panah tak dapat menghujam,
bila ia tidak meluncur dari busurnya.
Matahari pun bila tetap diam,
seluruh manusia bakal marah padanya.
Tibir (bahan baku emas) akan seperti tanah nilainya,
bila tergeletar di tempatnya.”
Bergerak dalam kerja dan karya nyata dapat menjadikan hidup lebih bermakna, bermanfaat dan berguna.
BACA JUGA: Gerakan BDS Bikin Israel Bangkrut, Ini Buktinya
Sungguh Al-Qur’an itu istimewa. Baru belajar tanda baca (harakat), menginspirasi kita untuk bergerak dalam mewujudkan visi misi kehidupan, meraksasakan gagasan, dan membumikan mimpi jadi kenyataan.
Ya, bergerak! Karena hanya dengan bergerak manusia bisa menjadi terhormat, berprestasi dan memiliki kedudukan tinggi.
Tanda baca harakat, mengajari kita bergerak, bangkit, dan meraih kemenangan. Bagaimana isi kandungannya? Tentu lebih banyak lagi keistimewaanya.
Mari belajar memaknai Al-Qur’an penuh kesungguhan. Seperti Marcus mengatakan dengan penuh kejujuran, “Although the Qur’an was reveald in Arabic to an Arab Prophet, it’s message is directed to the entire human race. Meskipun al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab kepada nabi berbangsa Arab, tetapi ajarannya ditujukan untuk segenap manusia.”
Bila pun belum memiliki kemampuan untuk memahami ayat-ayat yang ada di dalamnya, sedikit-sedikit kita membaca tafsirnya, bertanya pada yang mengerti, dan tak lupa mengaji sebagai upaya meraih ridha Ilahi.
“Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS al-‘Ankabût [29]: 51) []