TANDA cinta kepada Al-Quran ada banyak, jika kita memperhatikan keadaan kita saat ini, maka akan di dapati bahwa masih banyak di antara kaum Muslimin yang jauh dari Al-Quran, bahkan begitu sangat jauhnya mereka dari petunjuk dan pengajaran yang ada di dalam Al-Quran.
Al-Quran lebih tinggi daripada kalam lainnya. Membaca, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Quran itu lebih utama daripada segalanya. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ali bin Thalib, bahwa barangsiapa yang mempelajari Al-Quran maka ia telah menyimpan ilmu kenabian dalam kepalanya.
Jika hati seseorang sudah mencintai Al-Quran, maka dia akan merasakan kenikmatan ketika membacanya, merasa senang dan gembira saat bersamanya. Dia akan berusaha untuk mengetahui, memahami dan menyelami arti dan makna yang terkandung di dalamnya. Sebaliknya, jika tidak ada kecintaan, maka hati ini akan sulit menerima Al-Quran, terasa berat untuk tunduk taat kepada Al-Quran.
Diterangkan dalam Syarah Al-Ihya bahwa di antara golongan orang yang mendapat naungan Arsy Ilahi ketika hari kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak dan orang yang mempelajari Al-Quran ketika anak-anak dan selalu membaca hingga masa tuanya.
Dari Utsman bin Affan, Baginda Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dari Kitab At-Targhib).
Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, dalam kitabnya Fadhilah Amal menjelaskan tentang faedah hadits tersebut, dalam sebagian besar kitab, kata dia, hadits ini diriwayatkan dengan menggunakan huruf (waw artinya dan) sebagaimana terjemah di atas.
Maka keutamaan yang disebutkan menurut terjemah di atas diperuntukkan bagi orang yang belajar Al-Quran “dan” selepas itu mengajarkannya kepada orang lain. Namun, dalam beberapa kitab lainnya ada yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf (aw maknanya atau).
Sehingga apabila diterjemahkan akan memiliki arti, “yang terbaik adalah yang belajar Al-Quran atau yang mengerjakan Al-Quran.” Masing-masing dari keduanya memiliki kebaikan dan keutamaan tersendiri.
Al-Quran, kata, Muhammad Zakariyya merupakan inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, Sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya meskipun bentuknya berbeda-beda. Berikut terdapat 7 tanda cinta kepada Al-Quran:
Tanda cinta kepada Al-Quran: Meyakini Al-Quran dapat memberi syafaat di hari kiamat
BACA JUGA: Adab Membaca Al-Quran, Lebih Baik Dikeraskan ataukah Dipelankan?
Akan mendatangkan syafaat bagi pembacanya. Dan kita harus meyakini hal tersebut, karena Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.
Tanda cinta kepada Al-Quran: Sebagaimana cintanya seseorang kepada sesuatu
Cinta pada Al-Quran pun ditandai dengan kesukaannya ketika bersua (berjumpa) dengannya. Jika satu hari saja tidak membaca Al-Quran, hati akan merasa gelisah. Urusan duniapun tak kunjung selesai karena tidak membaca Al-Quran
Tanda cinta kepada Al-Quran: Tidak merasa jenuh dan bosan ketika duduk-duduk bersama dan membacanya dalam waktu yang cukup lama.
Ketika membaca Al-Quran, seakan waktu tak terasa, ingin membaca Al-Quran lagi dan lagi. Terkadang ada sebagain saudara kita yang membaca Al-Quran ingin segera selesai karena ada urusan dunia yang menanti.
Tanda cinta kepada Al-Quran: Mengamalkan perintah dan larangan serta adab yang diajarkan dalam quran
seseorang pasti akan mengamalkan apa yang sudah dipelajarinya itu dalam kehidupan sehari-hari meskipun belum secara sempurna dan tentu saja masih sering khilaf
Tanda cinta kepada Al-Quran: Jika jauh darinya, maka ia akan selalu merindukannya dan berharap bisa segera bertemu dengannya.
Jika jauh dari Al-Quran, rasanya gelisah. Al-Quran selalu dibawa kemanapun karena tidak ingin jauh.
Tanda cinta kepada Al-Quran: Banyak berdialog dengannya dan meyakini petunjuk dan arahannya serta kembali kepadanya ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, baik kecil maupun besar.
Ketika ada masalah, yang dipikirnya adalah mencari jawaban dari Al-Quran.
Tanda cinta kepada Al-Quran: Mentaatinya, baik dalam perintah maupun larangan.
BACA JUGA: Ingin Sukses Dunia dan Akhirat? Coba Amalkan 9 Surah Al-Quran ini
Senang mendatangi majlis-majlis Al-Quran, dan memperdalamnya. Setelah memperdalam Al-Quran, dia akan senang menaati perintah-perintah Allah dalam Al-Quran.
Derajat yang paling sempurna dalam mempelajari maksud dan kandungannya. “Derajat yang terendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja,” katanya.
Hadits di atas yang disampaikan (Dari Sayyidina Utsman bahwa Baginda Rasulullah ﷺ mengatakan sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya) ini dikuatkan dengan hadits mursal yang diriwayatkan oleh Syekh Said bin Sulaim yaitu Baginda Rasulullah ﷺ bersabda.
“Barangsiapa yang telah mempelajari Al-Quran tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang diberi kelebihan lain (kenikmatan dunia) lebih utama dari nya berarti ia telah meremehkan nikmat Allah yang dikaruniai kepadanya.”
Hadits mursal adalah hadits yang diriwayatkan seorang tabiin, dari Rasulullah ﷺ tetapi tanpa menyebut perawi sahabat. Itulah pengertian dan 7 tanda cinta kepada Al-Quran semoga dapat membantu dan menambah wawasan. []