ISTIQOMAH. Apa yang ada dalam benak kita jika mengucapkan kata istiqomah? Apa tanda istiqomah dari seseorang?
Yaaa.. betul kata istiqomah sudah tidak asing lagi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kata istiqomah selalu ada. Meski sering diucapkan, Sebagian mungkin belum mengetahui makna dari istiqomah, atau hanya menerka-nerka arti istiqomah.
Istiqomah adalah suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak berubah. Rasulullah ﷺ juga menyinggung tentang istiqomah dalam salah satu hadistnya, dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata : Aku berkata, ‘’Wahai Rasulullah, katakan kepadaku di dalam islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!’’
Beliau menjawab: ‘’Katakanlah, ‘Aku beriman’, lalu istiqomahlah.’’ (HR.Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Untuk memperdalam ilmu kita tentang istiqomah, berikut adalah tanda istiqomah seseorang :
1. Memelihara lidah dari menggunjing orang lain
Karena Allah SWT berfirman :
وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا
‘’Dan janganlah Sebagian kamu menggunjing Sebagian yang lain.’’ (QS Al-Hujurat ayat 12)
Beliau Rasululah ﷺ berkata : ‘’Jika memang apa yang engkau ceritakan tersebut ada pada dirinya itulah yang Namanya ghibah, namun jika tidak berarti engkau telah berdusta atas Namanya.’’ (HR. Muslim)
2. Menjauhi buruk sangka
Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ
‘’Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya Sebagian dari prasangka itu adalah dosa.’’ (QS Al-Hujurat : 12)
Dan juga, karena sabda Nabi SAW : ‘’Hindari olehmu berburuk sangka, karena berburuk sangka itu adalah ucapan yang paling dusta.’’
3. Menjauhkan diri dari memperolok-olokkan orang lain
Allah SWT berfirman :
لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ
‘’Janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) itu lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan). (QS Al-Hujurat : 11)
BACA JUGA : 4 Kisah Inspiratif Mengenai Keajaiban Bersholawat, Simak Cerita ini
4. Menahan indera penglihatan dari apa-apa yang diharamkan
Dalam isam, perintah menjaga pandangan yang dimaksud adalah menundukkan pandangan, yang diiringi dengan perintah memelihara kemaluan.
Allah SWT berfirman :
قُلْ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُـضُّوْا مِنْ اَبْصَا رِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا يَصْنَـعُوْنَ
qul lil-mu-miniina yaghudhdhuu min abshoorihim wa yahfazhuu furuujahum, zaalika azkaa lahum, innalloha khobiirum bimaa yashna’uun
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur 24: Ayat 30).
5. Kejujuran lidah
Allah SWT berfirman :
وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا
‘’Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil’’ (QS. Al-An’am :152)
Dengan kata lain apa yang orang lain ucapkan terhadap kita, kita harus bisa menjaga nya dengan baik atau menyampaikan sebuah pesan kepada orang ketiga tidak berubah dan berlebih dalam berkata-kata.
6. Menafkahkan harta di jalan Allah
Karena Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik” (QS. Al-Baqarah : 267).
7. Tidak bersikap boros
Allah SWT berfirman :
وَالۡمِسۡكِيۡنَ وَابۡنَ السَّبِيۡلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيۡرًا
‘’Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros’’ (QS Al-Isra : 26)
Allah SWT melarang kaum muslimin bersikap boros yaitu membelanjakan harta tanpa perhitungan yang cermat sehingga menjadi mubazir.
Larangan ini bertujuan agar kaum muslimin mengatur pengeluarannya dengan perhitungan yang secermat-cermatnya, agar apa yang dibelanjakan sesuai dengan keperluan dan pendapatan mereka.
BACA JUGA : Menunda-nunda Amal Shalih adalah Tanda Kebodohan
8. Tidak ingin dirinya ditonjolkan atau diagung-agungkan
Allah SWT berfirman : ‘’Negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan dimuka bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah (hanya) bagi orang-orang yang bertaqwa.’’ (QS. Al-Qashash : 83)
9. Memelihara shalat lima waktu
Allah SWT berfirman :
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
‘’Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.’’(QS Al-Baqarah : 238).
Dalam ayat ini menggambarkan kepada kita perkara yang wajib dilakukan oleh setiap muslim ketika ia mendengar panggilan Alah, sedang dia berada dalam kesibukkan peperangan dunia.
Generasi terlebih dahuu sebelum umat ini pernah mendirikan shalat, dalam suatu perjalanan syaithon menyesatkan mereka dan membuat mereka tertidur ketika petir berbunyi di waktu asar, sehingga kelompok mereka tersesat dalam perjalanan.
10. Konsisten mengakui Ahlu sunnah wal jama’ah
Karena Allah SWT berfirman : ‘’Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-ku yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jajalan (yang lain) itu (akan) mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.’’(QS Al-An’am : 153)[]
SUMBER : BUKU ‘’DURRATUN NASIHIN’’