SESUNGGUHNYA surga diliputi segala kenikmatan yang dilarang oleh syariat Islam. Maka tidak ada orang yang mengharapkan akhirat ingin berada lama-lama di dunia karena baginya dunia adalah penjara dan kenikmatan semu belaka.
Dalam tafsir Al Qur’an surat Al A’la ayat ke 15 diterangkan bahwa Allah telah menjelaskan cara untuk menyucikan jiwa. Namun pada kenyataanya, tak sedikit manusia yang berpaling dari ajaran-ajaran-Nya. Mengapa?
Karena ada di antara manusia yang lebih mengutamakan kehidupan duniawi.
Dalam bahasa Arab, Dunia diambil dari kata danaa artinya ”sesuatu yang dekat, sebentar atau sesaat”. Dikatakan demikian, karena memang kehidupan dunia itu sifatnya sebentar alias sesaat. Nikmat dunia itu hanya sebentar, begitu juga sakitnya dunia.
Namun sayang, tak jarang orang yang tertipu oleh ”sesuatu yang sesaat”, akhirnya dia halalkan segala cara untuk mendapatkannya, halal dan haram sudah tidak dihiraukan lagi, yang penting bagaimana bisa mendapatkannya. Inilah tipe manusia yang tertipu oleh dunia, tipe manusia yang disebutkan dalam ayat ini dengan ungkapan “Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi”
Sesungguhnya kita tidak dilarang untuk menikmati dunia, selama kita mendapatkannya dengan cara yang halal dan benar menurut aturan-aturan Allah.
Yang dilarang adalah kalau kita mendapatkannya dengan menginjak-nginjak ajaran Allah swt. Bahkan, ada ayat yang menyuruh agar kita menikmati kehidupan dunia, namun jangan lupa berbekal diri juga untuk kehidupan yang lebih abadi, yaitu akhirat.
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu untuk negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi dan berbuatbaiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan,” (Q.S. Al Qashash 28: 77).
Semoga Allah senantiasa menunjukan jalan yang hak pada kita, agar tak ada yang tertipu dan terjebak oleh dunia. []
Sumber: percikan Iman