Oleh: Eva Arlini
SUDAH pernah mendengar kata nomophobia? Coba perhatikan diri kamu. Kalau kamu sangat mencintai ponselmu, tidak bisa jauh darinya, merasa ponselmu adalah bagian dari dirimu dan sangat khawatir kehilangan ponsel itu hingga saat berpikir ponselmu hilang maka jantungmu berdegup kencang, hati-hati tandanya kamu sedang kena penyakit Nomophobia. Penyakit ini merupakan singkatan dari no mobile phone phobia.
Nomophobia menjadi kecenderungan dari anak-anak muda Korea Selatan. Dalam kajian terhadap 1000 pelajar disana, anak-anak muda Korsel mengidap candu ponsel saat mereka menjadikan ponsel sebagai alat media sosial. Akhirnya mereka menjadikan ponsel sebagai satu-satunya perangkat berkomunikasi dengan manusia. Mereka ngobrol, bercanda dan tertawa bareng teman melalui ponsel.
BACA JUGA:Â Ponsel Berdering saat Shalat, Apa yang Harus Dilakukan?
Guna mengatasi gejala tersebut, beberapa negara membuat peraturan ketat tentang penggunaan ponsel. Ada pula negara yang melarang anak-anak bermain video setelah tengah malam. Bahkan di Cina, didirikan klinik ala militer untuk memberantas mereka yang kecanduan dunia maya. Kata beberapa psikiater, candu ponsel sama kayak canduk seks dan judi. Sungguh sangat menyeramkan bukan?
Kemajuan teknologi suatu hal yang perlu disambut baik. Tapi kalau pemakaian teknologi tidak terarah dengan baik, maka ilmu pengetahuan cenderung digunakan untuk hal-hal negatif. Mudah-mudahan kamu tidak termasuk Nomophobia ya?
Sebagai generasi muslim, kita harus sadar bahwa waktu yang Allah SWT berikan kepada manusia akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi kita harus pastikan setiap aktifitas kita bernilai dihadapan Allah SWT.
BACA JUGA:Â Begini Cara Cek Ponsel Anda Black Market atau Bukan
Menggunakan ponsel sepanjang waktu, sama saja dengan kita menghabiskan nikmat waktu itu dengan sia-sia. Efeknya, kita rugi akibat waktu dan kesehatan terganggu. Selain itu, kita juga jadi kuper alias kurang pergaulan. Karena pergaulan sesungguhnya ada di dunia nyata. Kita bisa saling berinteraksi, saling berkasih sayang dan menjalin hubungan baik yang sungguhan hanya di dunia nyata. Sadarilah kalau ponsel itu sekedar alat komunikasi. Tanpanya kita tetap bisa hidup nyaman dan berprestasi.
Dan sebenarnya, kita tidak perlu dilarang untuk bermain ponsel atau dibuatkan klinik untuk menghentikan candu ponsel, sebaliknya solusi yang efektif ialah cukup pelajari Islam secara serius. Insya Allah kita akan mampu mengalihkan perhatian dari ponsel ke aktifitas lain yang lebih berarti. []