ALKISAH suatu ketika Imam Malik bin Anas pendiri madzhab Maliki, menangis tatkala akan berbuka puasa. Air matanya jatuh hingga membasahi janggutnya.
Hal tersebut disaksikan oleh murid beliau. Kemudian sang murid memberanikan diri untuk bertanya.
“Wahai imam apakah masakanku tidak enak sehingga engkau menangis? Apakah pelayananku kapada Anda selama ini tidak memuaskan sehingga tuan menangis ?” tanya sang murid.
Imam malik pun menjawab, “Tidak wahai muridku. Masakan yang kamu masak sangat enak dan pelayananmu begitu juga pengabdianmu pada gurumu ini juga sangat baik.”
“Lalu kenapa anda menangis wahai Imam?” tanya sang murid.
Lalu Imam Malik jawab,”Ketahuilah wahai muridku, dulu sewaktu saya masih berguru pada Al Imam Ja’far Shodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Sayyidatuna Fathimah Az Zahra binti Rasulillah Saw yg mana Imam Jafar Shodiq merupakan cucu daripada Nabi saw. Ketika berbuka Imam Jafar shodiq juga menangis hingga air matanya membasahi janggutnya. Kemudian saya pun bertanya pada guruku yang mulia, ‘Wahai Imam, kenapa anda menangis? Bukankah seharusnya kita senang karena berbuka puasa?’ Lalu beliau menjawab,’Wahai muridku Anas bin Malik, ketahuilah jika sekarang saya teringat pada Nabi Saw. Dulu ketika Nabi Saw masih hidup Beliau Saw sering berbuka hanya dengan 3 buah kurma. Bahkan tak jarang karena tidak ada makanan sedikit pun Nabi saw hanya berbuka dengan 1 buah kurma itu juga di bagi berdua dengan istrinya tercinta Sayyidatuna Aisyah ra. Tapi Nabi saw tetap merasakan nikmat berbuka meskipun hanya dengan 1 buah kurma. Padahal beliau adalah Nabi Akhir zaman Makhluk paling mulia dan kekasih Allah Swt. Beliau pun bersyukur pada Allah Swt dan banyak beribadah pada Allah Swt.’”
Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ketika Imam Malik menangis disaat berbuka adalah Ketika ditanya oleh muridnya kenapa dia menangis? Imam Malik menjawab, “Aku Sedih melihat makanan yang banyak ini, karena teringat Rasulullah SAW. Baginda Rasulullah SAW berbuka dengan makanan yang sedikit tetapi ibadahnya banyak. Sedangkan aku, berbuka dengan makanan yang banyak tetapi ibadahku sedikit.”
Mendengar penjelasan gurunya Imam Malik bin Anas pun ikut menangis. Bahkan sang guru Imam Ja’far Shodiq langsung pingsan karena tak kuasa menahan rasa rindu pada Nabi Saw. Mendengar penjelasan/ cerita dari gurunya yakni Imam Malik bin Anas akhirnya sang murid pun ikut menangis. Akhirnya ruangan tersebut diliputi oleh rasa rindu pada Nabi Saw. []
SUMBER: BACAAN MADANI