JERMAN—Ratusan masjid di Jerman dilaporkan telah ‘membuka pintu’ bagi kalangan non-Muslim untuk menghilangkan mitos dan anggapan negatif tentang Islam.
Tak kurang dari 900 masjid ikut serta dalam gelaran bertajuk ‘Open Mosque Day,‘ yaitu sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Islam Jerman sejak 1997, Muslimvillage melaporkan pada Rabu (4/10/2017).
Dr. Zekeriya Altug dari Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB), salah satu organisasi Muslim terbesar di Jerman, mengatakan bahwa warga Jerman telah menunjukkan ketertarikan yang kuat dalam acara tersebut.
“Dengan membuka pintu ke publik, kami ingin menunjukkan bahwa Muslim itu transparan, kami terbuka untuk berdialog, dan kami juga bagian dari masyarakat pada umumnya,” kata Altug kepada media saat melakukan tur di Masjid Agung Koln.
Sang Doktor menggarisbawahi bahwa kurangnya informasi tentang makna Islam sebenarnya telah menjadi salah satu faktor utama meningkatnya Islamofobia di ‘Negara Panser’ itu.
Menyikapi tindakan Anti-Islam tersebut, sebagai organisasi Muslim terbesar di Jerman akhirnya DITIB memilih bersikap transparan dan meningkatkan dialog dengan kelompok non Muslim. Semua ini untuk menangkal berbagai isu negatif yang bisa jadi sengaja dihembuskan oleh pihak tak bertanggungjawab.
Diperkirakan 100 ribu pengunjung berpartisipasi dalam acara yang tersebar di seantero Jerman yang berlangsung pada hari libur nasional, yakni Hari Persatuan Jerman. Pada hari yang sama setiap tahunnya, Jerman mengundang orang-orang dari berbagai agama untuk belajar tentang Islam ataupun sekedar melihat-lihat Masjid lebih dekat. []