PALESTINA–Juru bicara pusat peneliti urusan tawanan Palestina, Riyadh al-Asyqar menegaskan, jumlah anggota parlemen Palestina yang ditawan penjajah Israel bertambah menjadi sembilan orang. Tawanan bertambah setelah anggota parlemen Ibrahim Dahbur dari Jenin kembali ditangkap tentara Israel.
Al-Asyqar menjelaskan, pasukan Israel menggerebek rumah aleg dari provinsi Jenin, Ibrahim Muhammad Shalih Dahbur (53). Tentara Israel memeriksa rumahnya kemudian mengobrak-abrik seisinya, lalu menangkapnya, dan membawanya ke sebuah tempat, padahal belum setahun ditangkap, sehingga jumlah anggota parlemen yang ditangkap berjumlah menjadi sembilan orang.
BACA JUGA: Akademisi Prancis Gelar Aksi Mogok Makan di Penjara Israel
Sebelumnya aleg Dabur mendekam selama satu setengah tahun di penjara Israel sebagai tawanan administratif, terakhir ditahan pada Maret 2017, dengan vonis tawanan administratif, dan diperbarui tiga kali, kemudian dibebaskan pada Maret 2018 setelah mendekam selama setahun penuh, dan ditangkap kembali pada Rabu (6/2/2019) pagi.
Menurut Asyqar, jumlah anggota parlemen yang ditawan naik turun dan tak berhenti sejak tahun 2006 silam. Di 2006 sebanyak 60 anggota parlemen ditahan, dan pada awal tahun 2018 lalu berkurang drastis, hanya mencapai tiga orang. Lalu kembali naik pada akhir tahun menjadi sembilan orang, termasuk aleg Khalidah Jarrar yang divonis sebagai tawanan administratif yang terus diperbarui.
BACA JUGA: 21 Wartawan Palestina Ditahan dalam Kondisi Tak Layak di Penjara Israel
Penangkapan politik ini dilakukan penjajah Israel tanpa alasan apapun, dan melanggar norma dan konvensi internasional.
Asyqar menuntut parlemen internasional dan lembaga hukum untuk melakukan intervensi menekan penjajah zionis untuk menghentikan pelanggaran terhadap hukum dan konvensi internasional, dan segera membebaskan para anggota parlemen Palestina. []
SUMBER: PIC