PALESTINA — Fadi al-Hadmi, Menteri Palestina untuk Yerusalem ditangkap pasukan Israel di rumahnya, Sabtu (2/11/2019).
“Pasukan polisi Israel menggerebek rumah Hadmi tengah malam, menggeledahnya, dan secara fisik menyerangnya sebelum membawanya ke tujuan yang tidak diketahui,” demikian laporan kantor berita Palestina, WAFA, Ahad (3/11/2019).
BACA JUGA: Tak Bisa Berdiri dan Mulai Menguning, Kondisi Tawanan Palestina Ini Kian Mengkhawatirkan
Sejauh ini, otoritas Israel belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan dan penahanan Hadmi. Padahal, dalam lima bulan terakhir, Hadmi telah ditangkap pasukan Israel sebanyak tiga kali. Dia pun beberapa kali dipanggil untuk diinterogasi.
Pada pertengahan Oktober lalu, Israel pun menangkap Gubernur Palestina untuk Yerusalem Adnan Ghaith. Sama seperti Hadmi, itu bukan pertama kalinya Ghaith ditangkap pasukan Israel.
Foto-foto penangkapan Ghaith viral di media sosial. Beberapa foto menunjukkan bagaimana aparat keamanan Israel bersenjata lengkap menggerebek kediaman Ghaith kemudian menangkapnya. Pada Februari lalu, Ghaith juga ditangkap untuk kedua kalinya oleh pasukan keamanan Israel.
Pada Oktober 2018, Ghaith ditangkap bersama kepala badan intelijen Palestina Jihad al-Faqih. Mereka ditahan karena dituding berupaya mempublikasikan nama-nama yang terlibat dalam proses penjualan rumah untuk para pemukim Yahudi di lingkungan Muslim di Yerusalem.
BACA JUGA: Pemukim Yahudi Bakar 450 Pohon Zaitun Warga Palestina
Penangkapan Ghaith dan al-Faqih membuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) geram. Sekretaris Komite Eksekutif PLO Saeb Erekat kala itu mengatakan penangkapan Ghaith dan al-Faqih adalah upaya Israel untuk mengintimidasi pemerintahan Otoritas Palestina.
“Penculikan ini adalah bagian kecil dari serangkaian pelanggaran dan praktik oleh Israel, termasuk pemindahan paksa, pembongkaran rumah, dan perluasan sistem permukiman kolonial dalam rangka mencapai rencananya menghilangkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan untuk memaksakan pemerintahan Israel yang lebih besar sebagai gantinya,” kata Erekat. []
SUMBER: WAFA