KETERBATASAN fisik bagi sebagian orang bisa menjadi beban, tapi tidak demikian bagi Untung, seorang guru tanpa lengan asal Sumenep, Madura, Jawa Timur. Mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum, Sumenep.
Kerja keras dan perjuangan Untung sebagai guru profesional dibuktikan dengan kemampuan kakinya yang bisa menggantikan kemampuan tangannya. Meski menggunakan kaki, Pak Untung bisa menulis ayat-ayat Al-Qur’an di papan tulis dengan indah.
Ia memiliki semangat yang tinggi untuk terus mencerdaskan anak bangsa.
Mengabdikan diri sebagai guru honorer tanpa lengan selama 22 tahun, ternyata Pak Untung hanya mendapatkan gaji Rp 300 ribu per bulan. Namun demikian, dirinya selalu semangat menjalani tugasnya sebagai tenaga pendidik, sambil beternak ayam dan membuka kursus mengaji di rumahnya.
Meski digaji tidak layak, Pak Untung mengaku dirinya sudah mengikhlaskan tubuh dan jiwanya untuk dunia pendidikan. Baginya mengajar adalah ladang amal, tabungan yang akan diambilnya di kehidupan yang akan datang. Pak Untung adalah potret guru yang sesungguhnya, patriot pahlawan bangsa yang tentu tanpa tanda jasa.[]
Sumber: Liputan 6