Oleh: Habib Asyrafy
Guru dan Penulis di Medan
habib.asyrafy@gmail.com
SAYA mendapati banyak sekali remaja bingung ketika seorang ustaz atau kyai berkata padanya agar tidak pacaran. Mereka tidak mengerti bagaimana benih cinta yang tumbuh dalam hati mereka bisa tumbuh menjadi suatu kesalahan. Kebingungan itu semakin bertambah ketika mendapati orang tua mereka tidak bisa menjelaskan apapun soal itu.
Terjepit oleh cinta dan rasa bersalah, banyak di antara mereka akhirnya tergoda oleh godaan setan dan melanggar apa yang dilarang oleh si pemuka agama. Tidak sedikit juga di antara mereka yang sampai saat ini masih terjebak dalam jurang kegalauan yang sepertinya tidak berdasar.
Nah, untuk mereka yang memiliki masalah seperti itulah tulisan ini saya buat. Dalam beberapa paragraf ke depan, saya akan coba menjelaskan bagaimana seseorang harus bersikap saat cinta datang.
BACA JUGA: Seni Mengoreksi Pasangan dengan Cinta
Siapa bilang cinta itu salah?
Cintalah yang membuat kita dapat merasakan manisnya hidup. Cinta juga yang membuat seseorang terus bertahan walau sepertinya hampir tak seorang pun mendukungnya. Jadi kalaulah ada yang salah, pasti bukan cintanya yang salah.
Ada banyak kemungkinan. Bisa jadi alasan cintanya yang salah. Coba tanya lagi, apa cintamu padanya memang tulus karena kebaikan? Tidakkah rasamu itu muncul karena kamu tertarik pada hartanya? Tidakkah ia muncul karena kamu hanya suka paras dan tampilan fisiknya? Jika kamu sendiri tidak yakin perasaan itu punya alasan yang cukup kuat untuk mengatasi segalanya, kenapa kamu berani menyebut dirimu telah jatuh cinta?
Bisa jadi arahnya yang salah. Coba tanya kembali apa orang itu memang pantas dicintai? Apa dia memang cukup baik? Pilihlah seseorang untuk selalu berada di dekatmu dengan bijak karena orang itulah yang nanti akan ikut menentukan apakah kamu harus dikembalikan ke surga atau ke neraka.
Bisa jadi cara menyikapinya yang salah. Tahukah kamu apa yang harus seseorang lakukan ketika rasa cinta datang? Jawabnya adalah, tidak ada.
Saya tidak salah ketik. Jika cinta itu datang, diamlah dan tunggu hingga tiba masanya. Melakukan lebih dari itu hanya akan membuatmu menyesal di akhir nanti.
Terus kalau rindu bagaimana?
Berdoa! Mengatakan rindu padanya hanya akan membuatnya tahu kalau kamu tidak cukup kuat menahan diri. Kalaupun itu membuatnya datang mendekat dan mengobati rindumu, kamu hanya akan menjadi pengaruh buruk buatnya. Tunggulah sampai waktunya tiba dan sementara itu…
Berdoalah kepada Dia Yang Maha Memiliki agar temanmu itu juga merasakan hal yang sama dan mintalah agar Dia Yang Maha Mengumpulkan mempersatukan kalian dalam kebaikan.
Kalau dia dideketin orang lain bagaimana?
Wah bukankah itu kesempatan bagus! Mari kita lihat apakah dia tergoda atau tidak? Kalau dia benar-benar orang baik, harusnya dia tidak tertarik pada ajakan seperti itu kan. Kalau pada ajakan begitu saja dia sudah tergoda, berarti dia tak cukup baik. Mudah saja kan? Cari calon lain yang lebih baik!
BACA JUGA: Dua Orang yang Berbeda Pasti Butuh Pelayanan Cinta yang Beda pula
Kalau orang sebaik itu tidak ada lagi?
Pasti ada, Allah kan sudah berjanji laki-laki baik untuk perempuan baik dan laki-laki buruk untuk perempuan buruk. Apa kamu lebih percaya janji manis manusia daripada janji Yang Maha Benar?
Percayalah bahwa Dia masih menyisakan seorang laki-laki baik untukmu dan mendatangkannya padamu saat kau sudah siap. Sembari menunggu, perbaiki dan pantaskanlah diri!
Kalau dia nggak datang-datang?
Kamu bisa sampaikan rasamu saat dia siap seperti yang dilakukan Khadijah atau tunggulah sampai ia seperti yang dilakukan Fathimah. Bersabar saat menunggu akan menjaga cintamu tetap suci dan tulus.
Suatu rahasia tidak akan lagi membuat penasaran ketika ia akhirnya terbongkar. Begitu juga cinta! Mengungkapnya terlalu jelas hanya akan membuat kata itu kehilangan makna dan rasa. Jadi rahasiakan!
Selagi menanti perbaiki diri terus-menerus karena dosa dapat menghalangi rezeki. Kalaupun setelah memperbaiki diri, dia masih belum datang juga. Yakinlah Allah punya calon yang jauh lebih baik dari orang yang kamu inginkan itu dengan pengetahuanmu yang terbatas itu.
Kalau dia bilang cinta?
Jangan mau diajak pacaran! Langsung tanya kesiapannya untuk melamar! Tidak mungkin dia mendekatimu dan berani bilang cinta jika dia belum kenal dan tanya-tanya siapa dirimu.
Jangan tergoda dengan istilah pacaran Islami? Majalah dan televisi yang kamu tonton tidak tahu apa-apa soal agama. Apa kamu pikir dengan pakai kosmetik halal dan jilbab syar’i pacaranmu bisa disebut Islami? No way! Gak ada konsep pacaran dalam Islam. Kenali! Kalau suka langsung lamar! Jangan main-main sama anak orang!
Kalau dia bersikeras minta pacaran?
Jangan tergoda! Mungkin bagimu kemenangan seperti sudah di depan mata tapi sekali lagi jangan tergoda! Itu adalah tanda bahwa ia mau dekat-dekat dengan yang belum halal baginya. Kalau dengan kamu yang belum halal saja dia berani dekat-dekat, berarti dia juga berani dekat-dekat yang lain saat kalian sudah menikah nanti.
Kalau dia memang bersikeras, sadarilah bahwa ternyata dia tidak sebaik kelihatannya. Ikhlaskan dan cari yang lebih baik lagi! Kalau dia terima penjelasanmu, berdoalah semoga dia istiqomah hingga saatnya kalian menikah nanti.
BACA JUGA: Sifat Cinta pada Manusia
Pesan Terakhir
Jika rasa cinta itu datang, berdoalah agar dia cukup pantas kemudian tunggulah waktunya tiba dengan sabar. Jika ternyata bukan dia, syukurilah karena Allah SWT telah memilihkan seseorang yang lebih baik dan lebih pantas untukmu.
Jangan pernah sekalipun menginginkan pacaran. Tahukah kalian betapa sakitnya hati ketika tenaga, uang, waktu, dan perasaan yang telah dikorbankan menjadi sia-sia karena suatu keadaan yang membuat kalian tidak mungkin bersama? Seandainya tahu, pasti tak sedikit pun kalian ingin pacaran.
Ketahuilah bahwa Allah Maha Kuasa untuk menjadikan kalian satu atau sebaliknya. Walau bagaimana pun kalian berusaha bersatu, jika Dia tak ingin maka kalian tak akan bersama. Sebaliknya, walau bagaimana pun kalian berusaha menjauh, jika Dia ingin maka kalian akan bersama.
Oleh sebab itu, dekatkanlah diri pada Yang Maha Memiliki dan minta baik-baik.
Semoga Allah mempersatukan kalian dengan baik di dunia dan di akhirat. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.