TANYA:
Sebagian Imam shalat tarawih shalat empat rakaat atau lebih dalam satu salam, tanpa duduk setelah dua rakaat. Mereka menganggap hal itu termasuk sunnah. Apakah perbuatan tersebut memiliki dasar dalam syariat?
JAWAB:
Perbuatan ini tidak disyariatkan bahkan makruh atau haram menurut kebanyakan ulama. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat.” (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749.)
Dan berdasarkan hadits yang tetap dari Aisyah radhiyallahu anha berkata:
“Dahulu Nabi shallallahu alaihi wasallam shalat malam sebelas rakaat, beliau salam setiap dua rakaat dan melakukan witir satu rakaat.” (HR. Muslim no. 736).
Adapun hadits Aisyah yang masyhur:
“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam dulu shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanya akan bagusnya dan panjangnya.” (HR. Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 738).
Sebagian ulama ada yang mengatakan, maksud ‘Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat empat raka’at salam, empat raka’at salam, yaitu beliau biasa tidur sebentar ketika menyelesaikan empat raka’at, lalu beliau melaksanakan shalat lagi setelah tidur sesaat. Setelah itu beliau tidur lagi barang sesaat, kemudian beliau berdiri lagi dan melanjutkan dengan witir tiga raka’at.
Dan juga berdasarkan dari beliau Shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau:
“Shalat malam itu dua-dua rakaat.”
Dan hadits-hadits tadi itu saling membenarkan satu dengan yang lainnya, saling menafsirkan yang satu dengan lainnya.
Maka wajib atas setiap muslim untuk mengambil semuanya dan menafsirkan hadits yang masih mujmal (umum) dengan yang mubayyan (khusus). []
Sumber: : http://www.binbaz.org.sa/fatawa/4516