APAKAH Anda pernah merasakan shalat tarawih yang secepat kilat? Ya, hal ini memang banyak terjadi di berbagai daerah. Shalat tarawih yang berjumlah 23 rakaat misalnya, terasa seperti 10 rakaat. Wow, sungguh luar biasa ya!
Anehnya, kebanyakan masyarakat kita lebih banyak memilih tempat diadakannya shalat tarawih yang seperti itu. Mereka beranggapan sih, biar cepet selesainya. Astaghfirullah, memangnya, shalat itu pesawat yang menjadi sarana agar sampai lebih cepat?
Shalat bukanlah hanya sekedar gerakan saja. Tetapi, juga terkandung makna yang tersirat. Di mana dalam shalat, sama halnya kita bertemu dengan sang kekasih, yang dalam hal ini Allah SWT. Lalu, apakah bertemu dengan kekasih akan kita lewatkan begitu saja? Tentu tidak bukan!
Shalat tarawih hanya dilakukan satu bulan dalam setahun. Itu pun kalau kita tidak ada halangan syari yang memutuskan shalat kita. Kesempatan ini begitu langka. Dan kita harus bisa menggunakan kesempatan tersebut semaksimal mungkin.
Jika kita shalat dengan gerakan yang tak karuan tanpa bacaan yang jelas, maka apakah kita dapat merasakan nikmatnya keberkahan bulan Ramadhan? Tentu saja tidak! Jangankan keberkahan, gerakan yang terlalu cepat dengan posisi shalat yang tidak sempurna, tidak akan memberikan efek yang baik bagi tubuh kita. Yang tadinya kita mendapat nikmat sehat, malah jadi beban berat akibat kurang sehat karena shalat yang tidak tepat.
Seorang imam, memang harus memberikan kemudahan bagi makmum. Ia harus melihat seperti apa kondisi makmumnya. Namun, bukan berarti karena banyaknya makmum yang ingin shalat tarawih ekspres, membuat ia tidak memperhatikan bacaan dalam shalat dengan baik. Mengapa dikatakan demikian? Sebab, jika seseorang shalat dengan cepat, besar kemungkinan bacaan dalam shalatnya tidak sempurna. Di mana hukum-hukum dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar tidak akan terlaksana.
Saking ekspresnya shalat, makmum pun mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengikutinya. Mereka hanya bisa mengikuti gerakan dengan tidak menyempurnakan bacaaan. Bukankah kita tahu betapa beratnya tanggungjawab menjadi seorang imam?
Oleh sebab itu, janganlah kita terlalu tergesa-gesa dalam shalat. Kalau pun ingin selesai lebih cepat, maka kita bisa menggunakan ayat-ayat Al-Quran yang pendek. Wallahu ‘alam. []