SEBAGAI umat Islam, kita harus selalu berdo’a. Allah menyukai orang-orang yang dekat dengan-Nya dengan cara berdo’a. Dengan berdo’a, itu menunjukkan bahwa kita tidaklah sempurna. Hal itu juga sebagai bukti bahwa kita tidak mampu berbuat apa-apa tanpa bantuan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam berdo’a kita harus tau tata cara yang baik. Berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam berdo’a.
1. Menjauhkan diri dari segala sesuatu yang diharamkan, baik tempat, makanan, minuman, dan pakaian.
2. Mengangkat kedua tangan sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Salmân al-Fârisi radhiyallahu ‘anhu bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ إِنَّ اللّهَ حَيِيٌ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Maha pemalu lagi Maha pemurah terhadap seorang hamba yang mengangkat kedua tangannya (berdoa), kemudian kedua tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan (tidak dikabulkan).”
3. Harus memiliki jiwa yang ikhlas.
4. Memulakan doa dengan pujian terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya bertawasul kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan tawasul yang disyariatkan, seperti dengan bertauhid kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan asma’ dan sifat Allah subhanahu wa ta’ala, dengan amal shalih dan selainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إِذَا صَلَّى أَحَدُ كُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ اللهِ وَ الثَنَاءِ ثُمَّ يُـصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ يَدْعُوْ بِمَا شَاءَ . رواه ابو داود
“Apabila seseorang diantara kamu berdo’a, maka hendaklah ia mendahuluinya dengan alhamdulillah dan puji-pujian lainnya, lalu bershalawat kepada Nabi dan kemudian ia berdo’a dengan apa yang ia kehendakinya,” (HSR. Abu Daud).
5. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Berdo’alah kepada Tuhanmu, penuh rasa rendah diri kepada-Nya, dan dengan suara pelan/ lembut, sebab Allah tidak senang kepada mereka yang keterlaluan,” (QS. Al A’raf: 55).
Sebab suara pelan menunjukkan/ membuktikan ikhlasnya hati dalam berdo’a. Dan yang dimaksud keterlaluan, yaitu dalam berdo’a atau lainnya, Ali mengingatkan, “Seyogyanya orang berdo’a, tidak menuntut hal-hal yang tidak patut baginya, misalnya minta pangkat kenabian, dan naik ke langit.”
6. Yakin bahwa Allah subhanahu wa ta’ala Maha mengabulkan doa selama tidak ada sesuatu pun yang menghalangnya. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَاَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِاْللإِجَاَبَةِ وَاعْلَمُواأَنَّ اللَّهَ لاَيَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
”Berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan kalian yakin (akan) dikabulkan, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa (seorang hamba) yang hatinya alpa serta lalai.” []
Sumber: terjemahduratunnasihin/gusmardie/media-hamil