TATA Cara Shalat Dhuha sudah dicontohkan Nabi Muhammad ﷺ dengan sangat runut.
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi, Allah berfirman: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (Shalat Dhuha) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya.” (HR.Hakim dan Thabrani).
Tata Cara Shalat Dhuha: Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Sholat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam. Sementara itu untuk berapa jumlah maksimal sholat dhuha ada pendapat yang berbeda dari para ulama, ada yang mengatakan maksimal 8 rakaat, ada yang maksimal 12 rakaat, dan ada juga yang berbedapat tidak ada batasan.
BACA JUGA: Tata Cara Shalat Witir yang Diriwayatkan
Tata Cara Shalat Dhuha: 2 Rakaat
Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Kekasihku (Rasulullah Saw.) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa tiga hari pada setiap bulan (ayyam al-bidh’), dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tfidur’.” (HR Bukhari). Demikian juga dengan hadits di bawah ini. Abu Abdullah berkata, “Abu Hurairah berkata, Nabi Muhammad Saw berwasiat kepadaku dengan dua rakaat dhuha.” Itban bin Malik berkata, “Pada suatu pagi Rasulullah Saw. berkunjung kepadaku bersama Abu Bakar setelah siang mulai terasa panas. Maka, kami pun membuat shaf di belakang beliau (bermakmum) dan beliau shalat dua rakaat.” (HR Bukhari)
Tata Cara Shalat Dhuha: 4 Rakaat
Dari Mu’dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: “Berapa jumlah rakaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat Dhuha?”
Aisyah menjawab: “Empat rakaat dan beliau menambah bilangan rakaatnya sebanyak yang beliau suka.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Tata Cara Shalat Dhuha: 8 Rakaat
Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: “Saya berjunjung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Fathu (Penaklukan) Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai busana oleh Fathimah putri beliau.”
Ummu Hani berkata: “Maka kemudian aku mengucapkan salam”. Rasulullah pun bersabda: “Siapakah itu?” Saya menjawab: “Ummu Hani binti Abu Thalib”. Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai Ummu Hani.”
Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8 (delapan) rakaat dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu Hani) berkata: “Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa dia boleh membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni fulan Ibnu Hubairah.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani.”
Ummu Hani juga berkata: “Hal itu (Rasulullah shalat) terjadi pada waktu Dhuha.” (HR. Muslim)
Tata Cara Shalat Dhuha: 12 Rakaat
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga.” (HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan)
Tata Cara Shalat Dhuha: Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari.” (HR. Muslim)
Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta. Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah Antara jam 08:00 – 11:00
Tata Cara Sholat Dhuha
1- Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hatiأصَلِّي سُنَّةَ الضُحَى رَكَعَتَيْنِ لِلهِ تَعالىَ
Latinnya : “Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinnya : “Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”
2- Membaca surah Al-Fatihah
BACA JUGA: Tata Cara Sholat Qobliyah Dzuhur
3- Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.
4- Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.
5- Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
6- Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada Allah. []
SUMBER: PASUKAN SEDEKAH