SAHABAT Islampos, tata cara shalat duduk yang benar wajib diketahui umat muslim. Shalat adalah ibadah utama bagi umat Islam, dan meninggalkannya termasuk dalam dosa besar. Bahkan Ibnu Qayyim mengatakan bahwa dosa seseorang yang meninggalkan shalat lebih berbahaya dari dosa membunuh, zina, mencuri, dan minum khamr.
Meski begitu, terdapat kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT dalam menjalankan ibadah shalat yaitu pada orang yang sakit. Ya, Ibadah shalatt tidak bisa ditinggalkan begitu saja meskipun kita sedang sakit. Justru, inilah saatnya kita berkomunikasi kepada Allah SWT, dan meminta pertolongan dan kesembuhan.
Agama Islam memberikan banyak kemudahan pada umatnya. Semua yang diperintahkan dalam Islam disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayatnya,
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah semaksimal kemampuan” (QS. At Taghabun : 16).
BACA JUGA: Dalil tentang Meluruskan Shaf Shalat Berjamaah
Salah satu keringanan yang diberikan untuk orang sakit dalam menjalankan ibadah shalat adalah dengan diperbolehkannya mendirikan shalat cukup dengan duduk, jika memang orang yang sakit tersebut tidak mampu berdiri. Namun, tetap ada tata cara shalat duduk yang benar saat hendak melaksanakannya.
Tata cara shalat duduk yang benar ini mungkin masih ada yang belum tahu, dan mengerjakannya dengan asal duduk saja. Berikut ini, kami akan menyampaikan bagaimana tata cara shalat duduk yang benar, yang sesuai dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tata Cara Shalat Duduk yang Benar
Diperbolehkannya mengerjakan ibadah shalat sambil duduk dapat kita lihat dari hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ditanya tentang seseorang yang sakit wasir, sehingga sulit berdiri ketika shalat. Beliau menasehatkan,
“Shalatlah sambil berdiri, jika kamu tidak mampu sambil duduk, dan jika kamu tidak mampu, sambil berbaring miring.” (HR. Bukhari).
Tata cara shalat duduk yang benar yaitu:
1. Tata Cara Shalat Duduk: Duduk sambil menghadap kiblat. Bisa duduk layaknya duduk di antara dua sujud atau duduk sambil meluruskan kaki. Tergantung pada sakit yang diderita.
2. Tata Cara Shalat Duduk: Tata cara shalat duduk yang benar saat ruku’ adalah dengan membungkukan badan sedikit. Gerakan tangan sama seperti saat melakukan shalat biasanya.
BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Shalat Tahajud dan Artinya, Bacalah di Sepertiga Malam
3. Tata Cara Shalat Duduk: Kemudian tata cara shalat duduk yang benar saat sujud, bisa dengan cara sujud seperti biasanya. Kecuali bagi yang shalat dengan meluruskan kaki, gerakan sujudnya yaitu dengan lebih membungkukkan badan daripada saat bungkuk ketika ruku’.
Terkait tata cara shalat duduk yang benar, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, pernah berkata,
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dengan duduk bersila.” (HR. An-Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hadis tersebut menyebutkan bahwa orang yang shalat sambil duduk adalah duduk bersila (mutarobbi an) untuk mengganti posisi berdiri. Duduk mutarobbi an sendiri caranya adalah bagian dalam telapak kaki kanan berada di bawah paha kaki kiri, lalu bagian dalam telapak kaki kiri berada di bawah paha kaki kanan, lalu tangan diletakkan di lutut.
Duduk mutarobbi an (bersila) ini dinilai lebih membantu orang sakit karena lebih santai dan khusyuk, berbeda dengan duduk iftirasy yang membuat seseorang cepat lelah. Hal ini akan menyulitkan seseorang jika mendapati bacaan surah yang panjang. Inilah pendapat jumhur ulama.
Meski begitu, seandainya ada yang menerapkan shalat duduk dengan cara selain bersila, juga tetap dianggap sah. Misalnya dengan cara duduk tawarruk, iftirasy, mutarobbi an, atau ik’a’, maka shalatnya tetap sah.
Tata Cara Shalat Duduk: Jika Tidak Mampu Duduk
Lantas, bagaimana jika seseorang yang hendak melaksanakan shalat tidak mampu untuk berdiri dan duduk?
Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari sebelumnya, jika seseorang tidak mampu untuk berdiri dan duduk, maka diperbolehkan untuk tidur sambal tidur menyamping (yang utama menyamping pada sisi kanan).
Dan jika tidak mampu mendirikan shalat dengan cara tidur menyamping, maka diperbolehkan untuk tidur terlentang.
Tata cara shalat tidur menyamping:
1. Berbaring menyamping ke kanan dan ke arah kiblat jika memungkinkan. Jika tidak bisa menyamping ke kanan maka boleh menyamping ke kiri namun tetap ke arah kiblat. Jika tidak memungkinkan untuk menghadap kiblat maka tidak mengapa.
2. Takbir dan bersedekap sama seperti saat mengerjakan shalat pada umumnya.
3. Untuk ruku’nya, cukup dengan menundukkan kepala sedikit, dan kedua tangan diluruskan ke arah lutut.
4. Untuk cara sujudnya dengan menundukkan kepala lebih banyak daripada ketika ruku’. Kedua tangan diluruskan ke arah lutut.
5. Cara tasyahud dengan meluruskan tangan ke arah lutut namun jari telunjuk tetap berisyarat ke arah kiblat.
BACA JUGA: 10 Kesalahan ketika Wudhu yang Bisa Batalkan Shalat
Tata cara shalat tidur terlentang:
1. Berbaring telentang dengan kaki menghadap kiblat. Yang utama, kepala diangkat sedikit dengan ganjalan seperti bantal atau semisalnya sehingga wajah menghadap kiblat. Jika tidak memungkinkan untuk menghadap kiblat maka tidak mengapa.
2. Takbir dan bersedekap sama seperti saat mengerjakan shalat pada umumnya.
3. Untuk ruku’nya, cukup dengan menundukkan kepala sedikit, dan kedua tangan diluruskan ke arah lutut.
4. Untuk cara sujudnya dengan menundukkan kepala lebih banyak daripada ketika ruku’. Kedua tangan diluruskan ke arah lutut.
5. Cara tasyahud dengan meluruskan tangan ke arah lutut namun jari telunjuk tetap berisyarat ke arah kiblat. []