TAYAMUM adalah cara bersuci pengganti wudu. Tayamum adalah wudhu dengan debu (pasir, tanah) yang suci karena tidak ada air atau karena halangan memakai air, misalnya sakit. Nah bagaimana tata cara tayamum yang benar?
“Apabila kalian sakit atau sedang dalam bepergian (safar) atau salah seorang dari kalian datang dari tempat buang air besar (selesai buang hajat) atau kalian menyentuh wanita (jima’) sedangkan kalian tidak mendapatkan air, maka bertayammumlah dengan tanah/debu yang baik (suci), (dengan cara) usapkanlah debu itu ke wajah dan tangan kalian. Allah tidak menginginkan untuk menjadikan keberatan atas kalian di dalam menjalankan syariat Agama ini, akan tetapi Allah ingin menyucikan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian. Semoga dengan begitu kalian mau bersyukur,” (Al-Maidah: 6).
Sebelum mempelajari tata cara tayamum, ada baiknya kita mengetahui apa saja syarat-syarat tayaumum.
1. Syarat Tayamum: Sulit menemukan air
Tayamum perlu dipenuhi jika di sekitar tidak dapat ditemukan air. Misalnya saat musim kemarau yang kalaupun ada air, air itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan minum. Maka, saat itu kita diperbolehkan untuk melakukan tayamum.
BACA JUGA : 4 Fikih Tayamum
2. Syarat Tayamum: Menggunakan debu yang suci
Debu yang digunakan saat bertayamum harus dalam keadaan suci, yaitu debu yang tidak mengandung najis. Biasamya, itu ada pada debu tembok. Selain itu, perlu diingat, debu yang dipakai tayamum (debu must’mal) tidak diperbolehkan digunakan berulang kali. Selain itu, debu yang tercampur kapur atau benda-benda lainnya pun tidak boleh digunakan.
3. Syarat Tayamum: Mengerti tata cara tayamum
Sebelum tayamum, perlu diingat bahwa seorang muslim yang hendak melakukan tayamum perlu mengetahui bagaimana tata cara tayamum yang benar menurut syariat Islam.Adapun penjelasan mengenai tata cara tayamum adalah sebagai berikut:
Dan berikut ini adalah tata cara tayamum sesuai dengan petunjuk dari Rasulullah Muhammad ﷺ.
a. Tata Cara Tayamum: Siapkan debu yang bersih
Gunakan debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih.
b. Tata Cara Tayamum: Menghadap kiblat
Disunahkan untuk menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu, dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan.
c. Tata Cara Tayamum: Membaca niat’
BACA JUGA : Bagaimana Cara Tayamum di Kursi Kendaraan? Ini Penjelasannya
Dalam keadaan tangan masih diletakan di tembok atau debu, lalu ucapkan basmalah dan niat berikut:
“Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta’ala.” Yang artinya: “Aku berniat tayamum agar diperbolehkan salat karena Allah.”
d. Tata Cara Tayamum: Usapkan kedua telapak tangan ke seluruh wajah
Berbeda dengan wudhu, dalam tayamum tidak diharuskan untuk mengusapkan debu pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah. Hal yang dianjurkan adalah berusaha meratakan debu pada seluruh bagian wajah
e. Tata Cara Tayamum: Telapak tangan menyentuh debu
Selanjutnya bagian tangan, letakkan kembali telapak tangan pada debu. Kali ini jari tangan direnggangkan, lalu tengadahkan kedua telapak tangan dengan posisi telapak tangan kanan di atas tangan kiri.
f. Tata Cara Tayamum: Telapak tangan menyentuh lengan hingga siku
Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau sebaliknya. Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku.
Kemudian, tangan kanan diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain. Selanjutnya, telapak tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri mengusap jempol kanan. Lakukan langkah-langkah tersebut pada tangan kiri.
g. Tata Cara Tayamum: Mengusapkan kedua telapak tangan
Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jarimu.
BACA JUGA : Keberkahan untuk Aisyah, Turunnya Ayat Tayamum
h. Tata Cara Tayamum : Membaca doa bersuci
Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama untuk membaca doa bersuci, seperti halnya doa berikut ini:
“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu.” []